Hubungan Kepatuhan Cuci Tangan Terhadap Kejadian Infeksi Aliran Darah di Unit Neonatal Sebelum dan Setelah Edukasi
Abstrak: Cuci tangan merupakan
strategi efektif menurunkan kejadian infeksi aliran darah (IAD). Namun, angka
kepatuhan cuci tangan tenaga kesehatan masih belum optimal, khususnya di Unit
Neonatal. Program edukasi terhadap tenaga kesehatan dilakukan untuk
meningkatkan kepatuhan cuci tangan.
Tujuan. Mengetahui hubungan kepatuhan cuci tangan tenaga kesehatan
terhadap kejadian IAD di Unit Neonatal sebelum dan setelah edukasi.
Metode. Studi dengan desain potong lintang dilakukan di Unit Neonatal
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) periode Juli 2012-September 2014 sebelum
dan setelah edukasi.
Hasil. Rerata kepatuhan cuci tangan 68%, dengan kepatuhan tertinggi
adalah perawat (69% sebelum edukasi dan 72,5% setelah edukasi), sedangkan
terendah adalah petugas laboratorium (22%). Tingkat kepatuhan cuci tangan di
unit level 2 lebih tinggi (73%) daripada level 3 (68,5%). Kepatuhan cuci tangan
tenaga kesehatan terhadap kejadian IAD baik sebelum dan setelah edukasi tidak
bermakna secara statistik (nilai p>0,05).
Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan antara kepatuhan cuci tangan tenaga
kesehatan terhadap kejadian IAD di Unit Neonatal sebelum dan setelah edukasi.
Kata Kunci: kepatuhan cuci tangan;
infeksi aliran darah; unit neonatal
Penulis: Mustarim, Rinawati
Rohsiswatmo
Kode Jurnal: jpkedokterandd170612