HUBUNGAN JUMLAH LEKOSIT DENGAN KADAR MIKROALBUMIN URIN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS


Abstract: Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang tidak ditularkan dan sering ditemukan di seluruh dunia. Peningkatan insidensi diabetes melitus akan meningkatkan insidensi komplikasi akibat diabetes tersebut. Nefropati diabetika adalah komplikasi diabetes mellitus pada ginjal yang dapat berakhir sebagai gagal ginjal. Mikroalbuminuria merupakan penanda awal nefropati dan peningkatan jumlah lekosit memprediksikan gangguan fungsi insulin dan berkembangnya diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan jumlah lekosit pada penderita diabetes melitus.menggambarkan kadar mikroalbumin urin pada penderita diabetes melitus serta mengetahui adanya hubungan antara jumlah lekosit dengan kadar mikroalbumin urin pada penderita diabetes melitus. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian belah lintang yang bersifat observasional. Besar sampel yang dibutuhkan minimal 36 responden. Variabel bebas penelitian adalah jumlah lekosit sedangkan variabel tergantung adalah mikroalbumin urin. Analisis univariat dengan rerata dan simpangan baku. Uji Korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antara jumlah lekosit dengan kadar mikroalbumin urin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara jumlah lekosit dan kadar mikroalbumin urin terdapat korelasi dengan p –value = 0,000. Koefisien korelasi yaitu r = 0,558 berarti terdapat hubungan yang kuat antara jumlah lekosit dengan kadar mikroalbumin urin, sehingga didapatkan nilai prediktif dan diagnostik. Simpulan penelitian ini adalah ada korelasi antara jumlah lekosit dengan kadar mikroalbumin urin pada penderita diabetes melitus. Saran dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga didapatkan alternatif pemeriksaan untuk memprediksi terjadinya mikroalbuminuria.
Keywords: Nefropati diabetika, mikroalbuminuria, diabetes mellitus
Penulis: Azhari Muslim
Kode Jurnal: jpkeperawatandd140620

Artikel Terkait :