ASPEK SPIRITUAL NARAPIDANA NARKOBA YANG MENJALANI MASA TAHANAN DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN
Abstract: Masa tahanan adalah
masa dimana narapidana ditahan di dalam lembaga permasyarakatan (Lapas).
Semakin lama ditahan ada kemungkinan semakin baik karena mendapat bimbingan
spritual tetapi juga bisa juga semakin jauh dari kehidupan yang religius.
Berdasarkan pre survei terhadap 20 narapidana,
35% narapidana mengatakan beribadah bukan atas kesadaran diri sendiri,
64% ibadah dengan tidak teratur, 28,57% tidak khusuk beribadah, dan 64% tidak
selalu membaca kitab suci agama mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan lama menjalani masa tahanan dengan aspek spiritul di
Lembaga Permasyarakatan. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan
penelitian deskriptif komparatif, populasi adalah tahanan kasus narkoba dengan
sampel sejumlah 67 orang. Alat pengumpul data menggunakan lembar kuesioner, dan
metode analisa yang digunakan adalah uji beda 2 mean atau uji T-Test. Hasil
rata-rata tingkat aspek spiritual narapidana yang ≤1 tahun 0,61,
lebih besar dibandingkan
narapidana ≥ 1 yaitu 0,55. Hasil
analisa bivariat menunjukkan hasil
p=0.66, jadi tidak ada perbedaan aspek
spiritual pada narapidana yang menjalani masa tahanan belum lama (≤1
tahun) dengan yang sudah lama
(>1 tahun). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada peningkatan spiritual
setelah menjalani masa tahanan yang lama. Saran dari penelitian ini untuk
lembaga pemasyarakatan untuk dapat lebih meningkatkan kegiatan keagamaan.
Keywords: lama Masa Tahanan,
Aspek Spiritual
Penulis: Lukita Mariah,
Idawati Manurung, Abdul Halim
Kode Jurnal: jpkeperawatandd130552
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGj4FQv1aMKKBVC4_mesGV_ZBAKWTejNaV2HxifdICn1Si6-Cbih_Nn3RHQNCq1oxvhyRv2U9yPX6t4k-PCOSIkqYXB__v7DbFjwnVn73zgsW72l7sqKX5dvQ2XVxnqcLrw2CvPzs63oA/s320/E+JURNAL.gif)