Uji Daya Hambat Ekstrak Buah Belimbing Manis (Averrhoa carambola) terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus pneumoniae secara In Vitro
Abstrak: Buah belimbing manis
(Averrhoa carambola) merupakan salah satu tanaman Indonesia yang diyakini
memiliki khasiat obat. Salah satu manfaat yang dapat diambil dari sari buah
belimbing manis (Averrhoa carambola) adalah dapat mengobati radang tenggorokan.
Radang tenggorokan merupakan salah satu infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Streptococcus pneumoniae. Tujuan penelitian ini adalah menentukan daya hambat
ekstrak buah belimbing manis (Averrhoa carambola) terhadap pertumbuhan bakteri
Streptococcus pneumoniae secara in vitro.
Metode studi ini ialah eksperimental dengan desain postest only control group
design yang dilakukan di Laboratorium Biota Sumatera Universitas Andalas dan
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dari Agustus
sampai Oktober 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah belimbing
manis (Averrhoa carambola) dengan konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15% dan 20% tidak
memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus
pneumoniae. Hal ini terbukti karena
tidak terbentuk zona hambat pada agar darah dan tidak terdapat pengaruh lama
kontak ekstrak buah belimbing manis (Averrhoa carambola) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus
pneumoniae secara in vitro. Ekstrak buah belimbing manis tidak memiliki efek
antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae.
Kata kunci: ekstrak buah
belimbing manis, Streptococcus pneumoniae, daya hambat
Penulis: Rita Risandi, Aziz
Djamal, Asterina
Kode Jurnal: jpkedokterandd160275