Status Kerentanan Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Padang
Abstract: Salah satu upaya
mengurangi kasus DBD adalah pengendalian vektor Demam Berdarah Dengue (DBD)
dengan larvisida temephos. Penggunaan temephos yang tidak sesuai aturan dapat
menyebabkan penurunan kerentanan pada vektor DBD. Tujuan penelitian ini adalah
menilai status kerentanan larva Aedes aegypti di tiga kecamatan di Kota Padang.
Penelitian ini menggunakan post test only with control group design. Telur
diambil dan dipelihara di laboratorium hingga mencapai larva instar III/IV. Uji
kerentanan untuk temephos dilakukan berdasarkan standar WHO. Hasil penelitian
menunjukkan pada Kecamatan Kuranji, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L
sebesar 10%, 0,01 mg/L sebesar 45%, 0,02 mg/L sebesar 86% dan konsentrasi 0,03
mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Koto Tangah, kematian larva pada konsentrasi
0,005 mg/L sebesar 24%, 0,01 mg/L sebesar 48%, 0,02 mg/L sebesar 99%, dan
konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Padang Timur pada
konsentrasi 0,005 mg/L didapatkan kematian larva sebesar 12%, pada 0,01 mg/L
sebesar 43%, pada 0,02 mg/L sebesar 99% dan konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%.
Hasil uji One way-Anova adalah bermakna dengan nilai p<0,05 pada ketiga
kecamatan dan LC99 sedikit diatas 0,02 mg/L. Simpulan penelitian ini adalah
status kerentanan Aedes aegypti terhadap temephos di tiga kecamatan berkisar
antara rentan dan toleran, belum mencapai resisten sehingga temephos masih
dapat digunakan dalam pengendalian vektor DBD, namun perlu dilakukan pemantauan
secara terus menerus, sehingga resistensi vektor tidak terjadi.
Kata kunci: DBD, kerentanan, aedes aegypti, temephos
Penulis: Kharisma Putra, Hasmiwati,
Arni Amir
Kode Jurnal: jpkedokterandd170054
