Status Keberlanjutan Wilayah Peternakan Sapi Potong untuk Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Bondowoso
Abstract: Penelitian bertujuan
untuk menganalisis dua hal; (1) status indeks keberlanjutan dan (2) lima
dimensi keberlanjutan pembangunan agropolitan. Penentuan status keberlanjutan
menggunakan Multidimensional Scaling (MDS) dengan pendekatan Penilaian Cepat
Agropolitan (Rap-AGROSAPOT). Atribut sensitif mempengaruhi indeks keberlanjutan
dan efek kesalahan ditentukan berdasarkan Leverage analisis dan uji Monte
Carlo. Penentuan faktor kunci keberlanjutan diperoleh dengan analisis
prospektif. Hasil analisis keberlanjutan menunjukkan bahwa dimensi ekologi
(41,61%) dan infrastruktur teknologi (47,05%) statusnya kurang berkelanjutan.
Dimensi ekonomi (57,73%) dan sosial budaya (58,05%) serta dimensi
hukum-kelembagaan (75,46%) statusnya cukup baik. Berdasarkan analisis pada 70
atribut; ada 24 atribut sensitif yang perlu diperbaiki karena efek peningkatan
nilai indeks keberlanjutan. Analisis prospektif menghasilkan lima faktor kunci
daerah keberlanjutan, yaitu: (a) ketersediaan sarana dan prasarana agribisnis
peternakan, (b) sistem pemeliharaan ternak, (c) ketersediaan pasar agro-ternak,
(d) ketersediaan industri pakan, dan (e) sapi milik koperasi. Perbaikan
peternakan sapi agropolitan merupakan basis utama untuk pengembangan Kabupaten
Bondowoso kedepan.
Keywords: sapi potong;
keberlanjutan; agropolitan; Kabupaten Bondowoso
Penulis: D. R. Ramadhan,
Nindyantoro, Suyitman
Kode Jurnal: jppeternakandd140360