Potensi Asam Lemak Pada Minyak Kelapa Murni Dalam Menghambat Candida Albicans Secara In Vitro
Abstract: Kandidiasis
merupakan penyakit infeksi Candida baik primer maupun sekunder. Penyebab utama
kandidiasis adalah Candida albicans (C. albicans). Pengobatan kandidiasis
dilakukan dengan pemberian obat anti jamur, terutama nistatin, amfoterisin-B
dan azole, tetapi toksisitas dan resistensi obat ini menjadi masalah potensial.
Diperlukan pemakaian obat lain yang lebih aman. Salah satunya adalah
pemanfaatan bahan alami yaitu minyak kelapa murni. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui potensi asam lemak minyak kelapa murni dalam menghambat
pertumbuhan C. albicans. Desain penelitian eksperimental. Penelitian
menggunakan difusi Kirby Bauer untuk mendapatkan konsentrasi hambat minimum
minyak kelapa murni dalam menghambat C. albicans. Penelitian dilakukan pada
bulan September–Oktober 2010 di Laboratorium Kimia dan Mikrobiologi Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi. Hasil menunjukkan asam lemak
dalam fraksi n-heksan dan metanol hasil hidrolisis berpotensi dalam menghambat
pertumbuhan C. albicans. Fraksi n-heksan konsentrasi minimal yang memberikan
hambatan yaitu 75% dengan diameter hambatan rata-rata sebesar 3,3 mm, sebanding
dengan antibiotik nistatin 195 unit. Fraksi metanol memberikan hambatan dimulai
pada konsentrasi 75% dengan diameter hambatan rata-rata sebesar 4 mm, sebanding
dengan antibiotik nistatin 195 unit. Hasil konsentrasi hambat minimum
masing-masing asam lemak untuk fraksi metanol konsentrasi 25% dan fraksi
n-heksan 100%. Simpulan, asam lemak pada minyak kelapa murni dapat menghambat
C. albicans. [MKB. 2016;48(4):200–4]
Kata kunci: asam lemak,
Candida albicans, in vitro, minyak kelapa murni
Penulis: Arina Novilla,
Perdina Nursidika, Meyli Resmelia
Kode Jurnal: jpkedokterandd160403