Perbedaan Kadar Malondialdehid (MDA) sebagai Petanda Stres Oksidatif pada Berbagai Derajat Akne Vulgaris

ABSTRAK: Akne Vulgaris (AV) adalah penyakit inflamasi kronis pada kelenjar sebaseus yang berpotensi menurunkan kualitas hidup pasien. Stres oksidatif diduga berperan dalam patogenesis AV. Tujuan: Mengevaluasi perbedaan kadar Malondialdehid (MDA) sebagai petanda stres oksidatif pada berbagai derajat keparahan AV. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional potong lintang yang dilakukan di Divisi Kosmetik Medik Unit Rawat Jalan (URJ) Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling pada bulan Mei-Agustus 2015. Total sampel sebanyak 42 orang, dibagi menjadi 3 kelompok berdasar derajat keparahan penyakit (ringan, sedang, berat). Sampel diperiksa dengan teknik Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) kemudian dianalisis secara statistik. Hasil: Terdapat perbedaan kadar rerata MDA pada berbagai derajat keparahan, yaitu ringan 58,371 ng/ml (SD±25,2141); sedang 99,121 ng/ml (SD±8,5172); dan berat 171,779 ng/ml (SD±49,9694). Analisis post hoc menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar rerata MDA yang bermakna secara statistik di semua kelompok (ringan-sedang p=0,002; ringanberat p=0,000; sedang-berat p=0,000). Simpulan: Hasil penelitian ini membuktikan bahwa stres oksidatif berperan dalam patogenesis AV. Proses peroksidasi lipid pada sebum dapat menghasilkan oksidan lipid yang mampu menginduksi proses inflamasi di kelenjar sebaseus melalui Peroxisome Proliferator-Activated Receptor (PPAR).
Kata kunci: Akne vulgaris, malondialdehid, stres oksidatif, peroksidasi lipid
Penulis: Sylvia Anggraeni, Trisniartami Setyaningrum, M.Yulianto Listiawan
Kode Jurnal: jpkedokterandd170470

Artikel Terkait :