Perbedaan Intensitas Penyengatan Meningeal Hasil MRI antara Sekuens T2 FLAIR Post Contrast dan T1WI Post Contrast Gadolinium-DTPA dalam Mendeteksi Penyangatan Meningeal pada Kasus Meningitis Tuberkulosis
Abstract: Diagnosis meningitis
TB terutama pada kasus possible dan probable sulit ditegakkan. Pemeriksaan MRI
kepala dengan kontras Gadolinium-DTPA adalah modalitas radiologi yang paling
sensitif untuk membantu mendiagnosis penyakit ini. Penyangatan meningeal di
daerah basal merupakan gambaran MRI yang paling banyak ditemukan pada
meningitis TB. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan peningkatan
intensitas sinyal meningen sekuens T2-FLAIR dengan T1WI pada pasien meningitis
tuberkulosis menggunakan pemeriksaan MRI kepala dengan kontras Gadolinium-DTPA
di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan Januari 2015–Juni 2016. Subjek
penelitian sebanyak 21 orang dengan meningitis TB dilakukan pemeriksaan MRI
kepala dengan kontras Gadolinium-DTPA. Analisis statistik komparatif dilakukan
untuk menguji perbedaan peningkatan intensitas sinyal meningen sekuens T2-FLAIR
post contrast dengan T1WI post contrast. Hasil penelitian menujukkan rerata
peningkatan intensitas sinyal meningen sekuen T2-FLAIR (∆T2-FLAIR) sebesar
360,59±182,19 aμ sedangkan T1WI (∆T1WI) sebesar 126,47±72,57 aμ. Hasil uji
statistik menggunakan uji T pada derajat kepercayaan 95% menunjukkan perbedaan
yang bermakna ∆T2-FLAIR dengan ∆T1WI pada nilai p=0,000. Sebagai simpulan
didapatkan peningkatan intensitas sinyal meningen sekuens T2-FLAIR post
contrast lebih besar daripada T1WI post contrast pada kasus meningitis TB.
Kata kunci: Meningitis
tuberkulosis, MRI sekuens T1WI dan T2-FLAIR, penyangatan meningeal
Penulis: Arie Hendarin, Rista
D. Soetikno, Harry Galuh Nugraha
Kode Jurnal: jpkedokterandd170317
