PERBANDINGAN PEMBERIAN DOSIS TOKSIK AMOKSISILIN GENERIK BERLOGO DENGAN AMOKSISILIN GENERIK BERMEREK TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) HEPAR RATTUS NORVEGICUS GALUR SPRAGUE DAWLEY

ABSTRACT: Dilema obat generik berlogo dan generik bermerek masih terjadi, sementara dokter di fasilitas kesehatan pemerintah diwajibkan meresepkan obat generik. Di Indonesia, amoksisilin adalah salah satu antibiotik yang sering diresepkan. Amoksisilin memiliki rantai bersifat elektronegatif serta cincin betalaktam yang dapat menyerang grup thiol sehingga menyebabkan terbentuknya Reactive Oxygen Species (ROS) yang memicu proses peroksidasi lipid dengan hasil akhir Malondialdehid (MDA). Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kadar MDA hepar Rattus norvegicus pada pemberian dosis toksik antara amoksisilin generik berlogo dan generik bermerek. Penelitian ini menggunakan 28 ekor Rattus norvegicus galur Sprague Dawley jantan yang dibagi menjadi 1 kelompok kontrol (K) yang diberi akuades dan 6 kelompok perlakuan yang diberi amoksisilin sesuai tingkatan dosis. Kelompok perlakuan terdiri dari A1-A3 dan B1-B3 dengan tiga tingkatan dosis yaitu 205,6mg/kgbb; 411,2 mg/kgbb; dan 822,4 mg/kgbb. Perlakuan diberikan sehari tiga kali selama 14 hari. Hewan coba diterminasi dan diambil heparnya. Hepar dibuat homogenat dan diambil supernatannya kemudian diukur kadar MDA sesuai Metode Wills. Data dianalisis menggunakan Uji One Way ANOVA dan Post-Hoc LSD. Hasil bermakna didapatkan pada perbandingan A3 dan B3 (p=0,000). Terdapat perbedaan kadar MDA hepar Rattus norvegicus galur Sprague Dawley antara pemberian dosis toksik amoksisilin generik berlogo dan generik bermerek.
Kata kunci: amoksisilin, generik, malondialdehid, reactive oxygen species
Penulis: Dyah Kartika Utami, Tri Umiana Soleha, Evi Kurniawaty
Kode Jurnal: jpkedokterandd170402

Artikel Terkait :