PERAN PUSKESMAS DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI KABUPATEN BANTUL

ABSTRAK: Pengembangan masyarakat menjadi salah satu topik yang paling populer didalam konteks intervensi kesehatan masyarakat. Di Indonesia, Desa Siaga merupakan bentuk pengembangan masyarakat di bidang kesehatan. Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah/ancaman kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri. Puskesmas memiliki tugas sebagai fasilitator pengembangan desa siaga, dimana selain memberikan pelayanan medis dasar, diharapkan mampu melaksanakan tugas penggerakan dan pemberdayaan masyarakat. Fasilitasi pengembangan desa siaga ini tergantung kemampuan puskesmas, disini diharapkan puskesmas mampu menerapkan prinsip-prinsip fasilitasi yang efektif. Apabila proses fasilitasi berhasil akan menumbuhkan kemauan dan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan, sehingga keaktifan desa siaga berasal dari inisiatif masyarakat bukan dari puskesmas. Fasilitasi pengembangan seperti ini mengarah pada community development.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap peran puskesmas dalam fasilitasi pengembangan desa siaga.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus, untuk mendeskripsikan peran puskesmas sebagai fasilitator desa siaga. Subyek penelitian adalah kepala puskesmas dan bidan koordinator, serta tokoh masyarakat : kepala bagian kesejahteraan rakyat desa, ketua Tim Penggerak PKK desa, dan kader kesehatan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi.
Hasil : Desa siaga telah dilaksanakan dengan berbagai kegiatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), namun belum semuanya berjalan seperti yang diharapkan. Puskesmas telah berupaya dalam mendampingi pengembangan desa siaga, namun fasilitasi yang dilakukan puskesmas belum mewujudkan community development, melainkan lebih kearah mobilisasi sosial.
Kesimpulan : Pengembangan desa siaga kearah community development belum terwujud dalam masyarakat.
Kata Kunci: Fasilitasi, desa siaga, community development
Penulis: Lucia Sri Rejeki, Mubasysyir Hasanbasri, Guardian Yoki Sanjaya
Kode Jurnal: jpkedokterandd120266

Artikel Terkait :