PERAN KOPI SEBAGAI PENGHAMBAT KOMPLIKASI HEPATITIS C MENJADI SIROSIS HEPATIS
ABSTRACT: Angkainfeksi
hepatitis virus C di dunia bukan merupakan angka yang kecil, 100juta orang atau
lebih di seluruh dunia telah terinfeksi virus hepatitis. Penyakit yang sebagian
besar infeksi akutnya tidak dapat dideteksi atau asimptomatis ini sangat sulit
untuk didiagnosis. Kemampuan virus untuk menghindari respon imun, virus
berkembang menjadi mutan, dan ketidakmampuan respon imun untuk mengeliminasi
virus secara tuntas dari tubuh, menyebabkan peradangan pada sel-sel hati.
Peradangan yang berkelanjutan dapat menyebakan fibrosis hati dan sirosis hati.
Tatalaksana antiviral untuk hepatitis C yang ada saat ini bersifat sangat
toksik sehingga tidak direkomendasi diberikan pada pasien dengan kadar enzim
hati normal. Tatalaksana antiviral yang ada juga hanya memberikan respon pada
setengah pasien saja. Kopi yang mengandung kafein dengan dosis di atas ambang
batas 308 atau 408 mg/hari kafein, telah terbukti dapat menurunkan enzim hati
terkait. Penurunan enzim ini berkaitan erat dengan progresivitas penyakit.
Dengan menurunnya enzim ini dapat disimpulkan bahwa angka kemungkinan
komplikasi berupa sirosis hepatis dapat menurun. Selain itu konsumsi kopi tiga
gelas sehari juga terbukti memiliki hasil kadar SVR yang lebih baik pada
pengobatan hepatitis C dengan PEGIFN dan ribavirin. Kafein sendiri, dalam model
percobaan hewan, telah terbukti dapat menghambat fibrosis melalui penekanan
reseptor adenosine non-selektif termasuk reseptor A2.
Kata kunci: antiviral,
karsinomahepatoseluler, kopi, sirosishepatis, virus hepatitis C.
Penulis: Amalia Rasydini
Salam, Tri Umiana Soleha
Kode Jurnal: jpkedokterandd160358