PENGENDALIAN VEKTOR VIRUS DENGUE DENGAN METODE RELEASE OF INSECT CARRYING DOMINANT LETHAL (RIDL)
ABSTRACT: Demam Berdarah
Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai
leucopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan diathesis hemoragik. Pada
DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan
hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh. DBD tersebar di wilayah
Asia Tenggara, Pasifik Barat dan Karibia. Indonesia merupakan wilayah endemis
dengan sebaran di seluruh tanah air. Penyakit ini masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Pada tiga tahun terakhir
(2008-2010) jumlah rata-rata kasus dilaporkan sebanyak 150.822 kasus dengan
rata-rata kematian 1.321 kematian. Situasi kasus DBD tahun 2011 sampai dengan
Juni 2011 dilaporkan sebanyak 16.612 orang dengan kematian sebanyak 142 orang.
Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vektor nyamuk, yaitu Aedes
aegypti. Spesies lain seperti Aedes albopictus, Aedes polynesisensis, dan Aedes
scutellaris dianggap sebagai vektor sekunder. Pengendalian DBD terutama
bertujuan untuk memutus rantai penyebarannya dengan melakukan pengendalian
vektor. Pengendalian vektor telah dilakukan dengan berbagai metode, yaitu
manajemen lingkungan, pengedendalian secara kimiawi, dan pengendalian secara
biologis. Dalam beberapa tahun terakhir, telah dikembangkan strategi terbaru
untuk mengendalikan vektor virus DBD, khususnya untuk spesies Aedes aegypt.
Metode ini memanfaatkan rekayasa genetika untuk menghasilkan nyamuk yang
memiliki gen letal dominan. Rekayasa terbaru ini disebut Release of Insects
Carrying Dominant Lethal (RIDL).
Kata Kunci: demam berdarah
dengue, vektor, virus dengue, Aedes aegypti, RIDL
Penulis: Josua Tumpal Halomoan,
Jhons Fatriyadi Suwandi
Kode Jurnal: jpkedokterandd170374
