PENGELOLAAN ERITOMATOUS SISTEMIK DENGAN KETERLIBATAN GINJAL PADA WANITA UMUR 30 TAHUN

ABSTRACT: Lupus eritomatosus sistemik merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan produksi antibodi terhadap komponenkomponen inti sel yang berhubungan dengan manifestasi klinis yang luas. Sembilan puluh perumah sakiten kasus lupus eritomatosus sistemik menyerang wanita usia muda dengan insiden puncak pada usia 15-40 tahun selama masa reproduktif dengan rasio wanita dan laki-laki 5:1. Etiologinya tidak jelas, diduga berhubungan dengan gen respon imun spesifik pada kompleks histokompatibilitas mayor klas II, yait HLA-DR2 dan HLA DR3. Manifestasi klinik dari SLE beragam bergantung organ yang terlibat, dimana dapat melibatkan banyak organ dalam tubuh manusia dengan perjalanan klinis yang kompleks dan bervariasi. Penanganan terutama ditunjukkan untuk mengontrol seragan gejala yang akut dan berat dan menekan gejala pada tingkat yang bisa ditoleransi dan mencegah kerusakan organ. Data primer diperoleh dari autoanamnesis, alloanamnesis, dan pemeriksaan fisik. Ny S, 30 tahun dengan keluhan utama nyeri pada sendi kaki dan keluhan tambahan berupa lemah badan, nyeri perut, kemerahan pada wajah menyerupai kupu-kupu, rambut rontok, sariawan, dan penurunan berat badan. Pada pemeriksaan lab pasien didapatkan keterlbatan ginjal ureum 233 mg/dl (N= 15-40 mg/dl), creatinin 15,9 mg/dl (N= 0,6-1,1 mg/dl), creatinin clearance 0,08 ml/menit (N= 66-143 ml/menit), SGOT 1955 U/L (N= < 31 U/L), SGPT 614 U/L (N= < 31 U/L), Antinuclear Antibody (ANA) (+). Berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang maka pada pasien ini dimasukan kedalam SLE derajat sedang dengan penatalaksanaan berupa edukasi untuk pengunaan sunblock, mobilisasi. Selain itu diberikan terapi medika mentosa berupa steroid, antibiotk, immunosupresi, antimalaria, sitostatik, supportif.
Kata kunci: penatalaksanaan, sistemik lupus eritomatosus, keterlibatan ginjal
Penulis: Novita Sari Tarigan
Kode Jurnal: jpkedokterandd150583

Artikel Terkait :