PENGARUH EKSTRAK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN EKSPRESI p21, EKSPRESI PROTEIN Bax DAN INDUKSI APOPTOSIS PADA KULTUR SEL KANKER KOLON (CELL LINE WiDr)
Abstract: Kanker kolorektal
merupakan kanker ketiga terbanyak dengan lebih dari 1 juta kasus setiap
tahunnya dan salah satu kanker dengan mortalitas tertinggi di seluruh dunia.
Radioterapi dan kemoterapi pada kanker relatif terbatas karena toksisitasnya
yang tinggi dan efek samping yang bersifat merusak. Pengembangan propolis
merupakan strategi baru untuk terapi adjuvan yang diharapkan meminimalkan efek
samping terapi standar yang ada. Peran propolis pada keganasan terkait
kemampuannya dalam menginduksi apoptosis dan aktivitas antiproliferasi.
Penelitian in vitro, menunjukkan propolis memiliki aktivitas proapoptosis pada
berbagai jenis sel kanker, meliputi : kanker laring, kanker paru, kanker
pankreas, kanker tiroid, kanker payudara, kanker prostat dan glioma. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian propolis yang berasal dari
Kerjo, Karanganyar, Indonesia terhadap aktivitas antiproliferasi, terkait
peningkatan ekspresi p21 dan induksi apoptosis terkait peningkatan ekspresi
protein bax pada kultur sel kanker kolon (cell line WiDr). Jenis penelitian
ini, eksperimental laboratorik dengan post test with control group design.
Penelitian menggunakan kultur sel WiDr (sel kanker kolon) dengan pemberian
ekstrak etanol propolis (EEP). Pengamatan ekspresi p21 dan protein Bax dengan
metode imunositokimia, sedangkan pengamatan induksi apoptosis dengan flowcytometry.
Analisis statistik menggunakan uji Kruskall Wallis dilanjutkan Mann WhutneyU
test. EEP cenderung menekan viabilitas sel WiDr dengan IC50 sebesar 140 μg/mL.
EEP konsentrasi 70,140, 280 μg/mL mampu meningkatkan ekspresi p21 yang
sebanding dengan peningkatan konsentrasi yang diberikan. EEP konsentrasi 70
μg/mL (1/2 IC50) paling efektif dalam menginduksi apoptosis dan meningkatkan
ekspresi Bax pada sel WiDr. Peningkatan konsentrasi EEP mengakibatkan kematian
sel WiDr ke arah nekrosis. Penelitian ini menunjukkan EEP mampu menekan
viabilitas sel WiDr. Aktivitas ini kemungkinan terkait dengan kemampuannya
dalam meningkatkan ekspresi p21 sebanding dengan peningkatan konsentrasi yang
diberikan. EEP pada konsentrasi 70μg/mL mampu menginduksi apoptosis pada sel WiDr
terkait dengan peningkatan ekspresi Bax. Peningkatan konsentrasi EEP
konsentrasi 140 dan 280 μg/Ml mengakibatkan nekrosis sel WiDr.
Kata kunci: EEP, p21, protein
bax, cell line WiDr
Penulis: Didik Prasetyo,
Suradi Maryono, Bambang Purwanto
Kode Jurnal: jpkedokterandd170479
