Penelitian Retrospektif: Karakteristik Mikosis Subkutan

ABSTRAK: Mikosis subkutan merupakan kasus yang jarang. Kejadian mikosis subkutan di Indonesia belum diketahui secara pasti. Masalah yang dihadapi adalah sedikitnya pengalaman menangani kasus mikosis subkutan, kesulitan penegakan diagnosis, dan penatalaksanaan penyakit. Tujuan: Mengevaluasi gambaran umum pasien mikosis subkutan untuk meningkatkanmutu pelayanan terhadap pasien di masa yang akan datang. Metode: Studi retrospektif kasus mikosis subkutan di SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang menjalani rawat jalan dan rawat inap selama periode 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2014 (5 tahun). Dilakukan penelitian mengenai jumlah kasus, usia, jenis kelamin, domisili, keluhan, faktor risiko, lama sakit, lokasi lesi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan terapi yang diberikan. Hasil: Jumlah kasus mikosis subkutan tiap tahun berjumlah 1–8 pasien. Pada tahun 2010 dijumpai 1 kasus, tahun 2011 sejumlah 2 kasus, tahun 2012 adalah 2 kasus, tahun 2013 sebanyak 2 kasus, dan tahun 2014 sejumlah 8 kasus. Kasus tersebut terdiri atas eumisetoma, aktinomisetoma, kromoblastomikosis, basidiobolomikosis, dan faeomikosis. Tidak dijumpai kasus sporotrikosis, lobomikosis,dan rinosporodiosis. Sebagian besar pasien menunjukkan anamnesis, gejala klinis, dan pemeriksaan histopatologi yang khas, sedangkan hasil kultur sebagian besar negatif. Penatalaksanaan diberikan sesuai diagnosis. Simpulan: Kasus mikosis subkutan setiap tahun berjumlah 1–8 pasien. Diagnosis ditegakkan terutama berdasarkan anamnesis, gejala klinis, dan histopatologis yang khas.
Kata kunci: mikosis subkutan, karakteristik, studi retrospektif
Penulis: Netty Sukmawati, Evy Ervianty
Kode Jurnal: jpkedokterandd150726

Artikel Terkait :