Pemakaian Jilbab Tidak Berhubungan Dengan Terjadinya Dermatitis Seboroik: Studi Crossectional
Abstract: Pemakaian jilbab
cenderung mengakibatkan suhu pada kulit kepala menjadi panas sehingga dapat
terjadi kelembaban. Kelembaban merupakan faktor resiko terjadinya dermatitis
seboroik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat dan lama
pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik pada Mahasiswi Fakultas
Kedokteran UNIMUS.
Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross
sectional yang dianalisis dengan uji statistik dengan tingkat kepercayaan 95%.
Studi ini meliputi analisis univariat dan bivariat terhadap variabel riwayat pemakaian
jilbab, lama pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 59 sampel mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS.
Hasil: Hasil analisis bivariat dari 59 sampel dengan uji statistik
chi-square dengan tingkat kemaknaan 5% (? = 0,05), variabel riwayat pemakaian
jilbab dengan kejadian dermatitis seboroikdidapatkan (p = 0,068). Variabel lama
pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroikdidapatkan (p = 0,295).
Simpulan: Tidak ada hubungan antara riwayat dan lama pemakaian jilbab
dengan kejadian dermatitis seboroik pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS.
Kata kunci: jilbab, dermatitis
seboroik
Penulis: Afiana Rohmani, Retno
Indrastiti, Durotul Farida
Kode Jurnal: jpkedokterandd160575
