MDA DAN CMA SEBAGAI STRATEGI ELIMINASI FILARIASIS

ABSTRACT: Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh vektor nyamuk Mansonia, Anopheles, Culex dan Armigeres. Filariasis limfatik merupakan penyakit yang endemis pada bebeberapa daerah tertentu diduniadan terutama diIndonesia.Padatahun 2014,kasus filariasis diIndonesia mengalami peningkatan angka kejadian yaitu 14.932 kasus. Cacing filaria hidup di saluran dan kelenjar getah bening dengan mempunyai dua manifestasi klinik. Pertama, manifestasi akut berupa demam berulang dan adenolimfangitis. Kedua, manifestasi kronik yaitu elephantiasis dan hidrokel. Pemberantasan filariasis perlu dilaksanakan untuk menghentikan transmisi penularan. Diperlukan program yang berkesinambungan dan berkelanjutan karena mengingat masa hidup dari cacing dewasa yang cukup lama. Salah satu cara yang dapat dijadikan alternatif dalam penanganan filariasis adalah dengan pelaksanaan program WHO yaitu, Mass Drug Administration (MDA) dan Countrywide Morbidity Alleviation (CMA) dengan posyandu dan puskesmas sebagai titik utama pelaporan. Mass drug administration adalah metode pemberianobatsecaramasaldanteraturkepadapenderitafilariasisdan MDA adalah program rekomendasidari WHO. Program ini membutuhkan obat (albendazole dan ivermectin) dan penyaluran obat yang efisien dan efektif. Program MDA dimulai dengan melakukan mapping daerah endemik dan non endemik melalui survei. Countrywide Morbidity Alleviation adalah program pendataan dan manajemen terhadap manifestasi klinik yang ditimbulkanfilariasis. Program CMA dilakukan secara masal mengenai teknik manajemen lymphedema dan hidrokel dengan setiap pusat kesehatan dipilih satu tenaga kesehatan untuk melakukan pelatihan pendidikan dan perawatan lymphedema. Strategi eliminasiMDA dan CMA dengan tumpuan utama posyandu dan puskesmas adalah strategi yang tepat untuk eliminasi filariasis limfatik.
Kata Kunci: Filariasis limfatik, Mass drug administration (MDA), Countrywide Morbidity Alleviation (CMA)
Penulis: Jhons Fatriyadi S., Andre Parmonangan Panjaitan
Kode Jurnal: jpkedokterandd160443

Artikel Terkait :