Lactate Clearance sebagai Prediktor Mortalitas pada Pasien Sepsis Berat dan Syok Septik di Intesive Care Unit Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung
Abstract: Tingkat mortalitas
pasien sepsis berat di Intensive Care Unit (ICU) dihitung dengan menggunakan
skor acute physiology and chronic health evaluation (APACHE II), namun
memerlukan pemeriksaan yang banyak serta kompleks. Penurunan lactate clearance
berhubungan dengan kondisi mikrosirkulasi yang buruk. Lactate clearance
diharapkan memiliki kemampuan untuk menentukan tingkat mortalitas pasien sepsis
berat dan syok septik. Penelitian ini bertujuan mengetahui kegunaan lactate
clearance sebagai prediktor mortalitas pasien sepsis berat dan syok sepsis di
ICU Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang lebih mudah dan efisien.
Penelitian ini dilakukan secara prospektif observasional cohort terhadap 51
orang. Penelitian dilakukan di ICU RSHS Bandung dari bulan September–November
2015 dengan uji Mann Whitney pada data numerik dan Exact Fisher pada data
kategorik. Setiap subjek penelitian diperiksa nilai laktat secara berkelanjutan
pada jam pertama (H0) dan jam ke-24, kemudian dihitung nilai lactate clearance
dengan rumus laktat awal-laktat serial/laktat awal x 100%. Subjek dibagi
menjadi 2 kelompok berdasar atas nilai lactate clearance rendah (<40%) dan
nilai lactate clearance tinggi (>40%). Hasil penelitian menunujukkan bahwa
lactate clearance memiliki sensisitivitas 100%; spesifisitas 88,4%; nilai duga
positif 89,2%; nilai duga negatif 100%; rasio kemungkinan positif 86,6%; rasio
kemungkinan negatif 0 dan akurasi 94,11%. Simpulan penilitian adalah lactate
clearance dapat digunakan sebagai prediktor mortalitas pada pasien sepsis berat
dan syok septik di ICU RSHS Bandung.
Kata kunci: Lactate clearance,
mortalitas, sepsis
Penulis: Muhammad Budi
Kurniawan, Erwin Pradian, Muthalib Nawawi
Kode Jurnal: jpkedokterandd170251
