Korelasi Ekspresi p16ink4a pada Lesi Kondilomata Akuminata dengan Berbagai Derajat Displasia Serviks
ABSTRAK: Infeksi Human
Papillomavirus (HPV) dapat menyebabkan kondilomata akuminata. HPV tipe risiko
tinggi memiliki protein E6 dan E7 yang disebut onkoprotein karena berperan
dalam terjadinya kanker. Protein E7 menyebabkan INK4a INK4a gangguan ikatan pRb
dan E2F yang diatur oleh CDK inhibitor, seperti p16 . Ekspresi p16 didapatkan
pada lesi prakanker. Pap smear, metode skrining standar, dilakukan untuk
mendeteksi dini keganasan serviks, tetapi memiliki sensitivitas rendah. Kehadiran
penanda tumor p16INK4 akan membantu deteksi dini keganasan. Tujuan:
Mengevaluasi profil ekspresi p16INK4a pada lesi kondilomata akuminata dengan
berbagai tingkat displasia serviks. Metode: Penelitian diskriptif,
observasional, potong lintang, dengan melakukan pemeriksaan imunohistokimia
p16INK4a pada lesi kondilomata akuminata dan pemeriksaan sitologi pada biopsy serviks.
Hasil: Hasil sitologi serviks (pap smear) dari 18 subjek menunjukkan Low-grade
Squamous Intraepithelial Lesions (LSIL) pada 10 pasien (55,6%) dan Negative for
Intraepithelial Lesion or Malignancy pada 8 pasien (44,4%). Pemeriksaan imunohistokimia
menunjukkan ekspresi p16INK4a dengan skor 1 (sporadis) pada 8 pasien (44,4%),
skor 2 (fokus) pada 7 pasien (38,9%) dan skor 3 (difus) pada 3 pasien (16,7%).
Dari 3 pasien dengan ekspresi difus p16INK4a, 2 pasien (66,6%) menunjukkan LSIL
dari sitologi serviks dan 1 pasien (33,3%) didapatkan NILM. Hasil uji korelasi
Spearman menunjukkan terdapat hubungan ink4a namun tidak signifikan antara ekspresi
p16 dengan displasia serviks dengan p =0,24 (p>0,05). Simpulan: Ada 3 subjek
ekspresi difus p16INK4a, dengan sebagian besar menunjukkan LSIL dari sitologi
serviks. Hal ini menunjukkan ada potensi p16INK4a sebagai penanda keganasan di
kondilomata akuminata.
Kata kunci: kondilomata
akuminata, p16INK4a, displasia serviks
Penulis: Asri Rahmawati,
Damayanti, Cita Rosita SP, Hans Lumintang
Kode Jurnal: jpkedokterandd140672