KEMAMPUAN CLINICAL REASONING PADA UJIAN OSCE MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN KETIGA
Abstrak: Penalaran klinis atau
clinical reasoning merupakan salah satu kompetensi keterampilan klinis yang
harus dimiliki oleh seorang dokter sehingga perlu dipelajari dan diujikan. OSCE
merupakan salah satu metode assessment yang dapat digunakan untuk menilai
pencapaian clinical reasoning. OSCE pada tahun ketiga di FK UII telah menggunakan kasus klinis untuk dapat juga
menilai clinical reasoning disamping keterampilan klinis yang lain seperti pemeriksaan fisik dan tindakan
prosedural. Penelitian ini bertujuan
mengevaluasi kemampuan clinical reasoning mahasiswa kedokteran pada ujian OSCE
tahun ketiga di FK UII.
Metode:Metode yang digunakan adalah cross sectional dari hasil ujian OSCE
semester 5 dan 6 tahun akademik 2015/2016. Kemampuan clinical reasoning
mahasiswa pada ujian OSCE didapatkan dari nilai kemampuan menegakkan diagnosis
pada stasion OSCE yang berupa manajemen kasus klinis. Nilai OSCE direkap pada
semua mahasiswa yang mengikuti ujian
pada periode tersebut. Analisis dilakukan dengan melihat perbedaan
kemampuan clinical reasoning antar station OSCE dan menilai korelasinya dengan
ujian tulis pada blok yang bersesuain .
Hasil: Terdapat perbedaan kemampuan clinical reasoning antar stasion OSCE
baik di semester ke 5 maupun ke 6. Tidak terdapat hubungan antara nilai
kemampuan diagnosis pada ujian OSCE dengan pencapaian nilai ujian tulis blok
yang berkaitan dengan konten OSCE yang diujikan.
Pembahasan: Kemampuan diagnosis pada ujian OSCE semester 5 dan 6 tidak
menggambarkan kemampuan clinical reasoning mahasiswa tahun ketiga pada
penelitian ini. Diperlukan evaluasi dan pengembangan lebih lanjut mengenai
penilaian dan pencapaian kemampuan clinical reasoning pada ujian OSCE bagi mahasiswa kedokteran.
Kata kunci: clinical
reasoning, OSCE, mahasiswa kedokteran
Penulis: wahyu indah dewi
aurora
Kode Jurnal: jpkedokterandd170034
