KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DAERAH KEPULAUAN DI KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

ABSTRAK: Salah satu permasalahan penting dalam pembangunan kesehatan nasional adalah terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan.Permasalahan ini juga terjadi di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Halini disebabkan oleh berbagai hal, antara lain letak geografis,biaya, jumlah tenaga kesehatan dan kondisi fasilitas pelayanankesehatan, seperti puskesmas dan jaringannya, yang belumsepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat. Beberapa upaya telah dilakukan, misalnya dengan meningkatkan status puskesmas pembantu menjadi puskesmas, puskesmas menjadipuskesmas perawatan, menempatkan tenaga kesehatan baik medis maupun paramedis, meningkatkan anggaran pembiayaan kesehatan dan membuat kebijakan yang mendukung. Namun dalam implementasinya belum dilaksanakan dengan maksimal. Sesuai dengan latar belakang di atas, maka diperlukan suatu penelitian mengenai peran kebijakan pemerintah daerah dalammeningkatkan sistem rujukan yang berguna untuk mengetahui permasalahan di lapangan, sehingga ke depan dapat dilakukan berbagai perbaikan.
Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana sistem rujukan di daerah kepulauan di Kabupaten Lingga.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian dengan jenis studi kasus. Subjek penelitiannya adalah: kepala puskesmas/dokter puskesmas, perawat/bidan pendamping, supir ambulans/puskel laut, keluarga pasien, tokoh masyarakat, pengelola jamkesmas/ jamkesda, kepala bidang pelayanan kesehatan/kepala dinas kesehatan, direktur RSUD/RS Lapangan, dan perawat UGD RS. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel independen (sistem rujukan) dan variabel dependen (layanan ambulans). Lokasi penelitian adalah Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah ada upayaupaya kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Lingga dalam meningkatkan sistem rujukan. Kebijakan pembiayaan yang ada telah mencakup dua aspek baik dari sisi demand (biaya pengobatan) dan dari sisi supply (sistem yang mendukung pelayanan kesehatan). Proses rujukan dari pelayanan kesehatan primer ke pelayanan tingkat lanjut telah berjalan baik walaupun masih ada kekurangan seperti belum memperhatikan aspek ketersediaan dan kelengkapan jenis pelayanan. Sebagian besar tenaga kesehatan telah mendapat pelatihan, tenaga dokter spesialis juga ada (hasil kerjasama dengan fakultas kedokteran), namun networking dalam proses rujukan masih dilakukan secara parsial dan belum terintegrasi.
Kesimpulan: Sistem rujukan kesehatan di Kabupaten Lingga telah berjalan cukup baik, namun belum sepenuhnya melibatkan partisipasi masyarakat dalam suatu sistem pelayanan yang terintegrasi. Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan Lingga perlu merevitalisasi sekaligus mempercepat pengembangan desa siaga untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan sistem rujukan.
Kata Kunci: kebijakan, sistem rujukan, daerah kepulauan, layanan ambulans
Penulis: Ignasius Luti, Mubasysyir Hasanbasri, Lutfan Lazuardi
Kode Jurnal: jpkedokterandd120264

Artikel Terkait :