KAJIAN ABILITY TO PAY (ATP) BAGI CALON PESERTA BPJS KESEHATAN DALAM PEMILIHAN BESARAN IURAN DI PROPINSI JAMBI TAHUN 2015

Abstrak: Pemerintah telah mencanangkan Kesehatan bagi semua, terutama dalam pembiayaan kesehatan yang tertuang dalam UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN.  Berbagai indicator telah dipersiapkan guna menuju capaian derajad kesehatan masyarakat yang lebih baik, diantaranya UHH 70,07 tahun, status gizi dan AKI 102 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 32 per 1000 kelahiran hidup. Hasil Riskesdas 2013 Indonesia menduduki peringkat 108 dari 187 negara dalam rangking HDI, sehingga perlu penguatan dari aspek penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Salah satu indikatornya adalah dari sisi akses, melalui  program DTPK termasuk fasilitas sarana dan prasarananya. Hal ini diperkuat oleh Program JKN yang cakupan coverage harus mencapai 95 % tahun 2019. Capaian tahun 2014 di Indonesia baru 51,8 %  dari jumlah penduduk  sebesar 238 juta jiwa. Capaian universal coverage di BPJS Kesehatan Cabang Jambi tahun 2014 sebesar 44,69 % dari jumlah 1.709.630 jiwa. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan membayar premi / iuran, dengan tujuan khusus mengukur tingkat pendapatan kepala keluarga, tingkat pengeluaran non pangan dan pengeluaran pangan serta pengeluaran untuk rokok calon peserta BPJS Kesehatan
Metodologi:  jenis penelitian observasional (Mixed Methods) dengan disain cros sectional, lokasi  di 5 Kabupaten/Kota dalam wilayah Kantor BPJS Kesehatan  Jambi,  sebagai responden masyarakat/kepala keluarga yang akan mendaftarkan sebagai calon anggota BPJS Kesehatan,  waktu penelitian 3  bulan, dengan total sampel 718 orang terdistribusi di Kota Jambi 137 orang, Kab. Tanjab Barat 145 orang , Kab. Tanjab Timur 140 orang , Kab. Muaro Jambi 147 orang dan Kab Muara Bulian 149 orang, teknik pengambilan sampel accidental sampling, variable bebas (pendapatan dan  pengeluaran kepala keluarga), sedangkan variable terikatnya (ability to pay), analisis data dengan uji T.
Hasil Penelitian : Tingkat pendapatan termasuk berpendapatan tinggi 97,20% sedangkan yang berpendapatan rendah hanya 2,40%, sisanya berpendapatan sedang (0,40%). Dengan dasar tingkat pendapatan tersebut, hampir 95,7% mempunyai pilihan paket kelas I (25.500), sedangkan 1,5%  dan 2,8%  memilih paket kelas II (42.500)  dan kelas III (59.500). Untuk  besaran ATP yang dihitung berdasar 10% dari disposable income sebesar Rp. 25.235, jika dihitung berdasar 5% dari pengeluaran rokok  ditambah pengeluaran non pangan, maka besaran ATP nya Rp. 574.992, dan jika dihitung berdasar 5% dari jumlah pengeluaran rokok, didapatkan  Rp. 110.044.-
Kesimpulan :       Rata-rata pendapatan kepala keluarga sebesar Rp. 3.652.973, pengeluaran non pangan  Rp. 854.302,  pengeluaran pangan  Rp. 1.129.484,  pengeluaran untuk rokok Rp. 295.681,  sedangkan besaran kemampuan ATP sebesar Rp 25.235, Ada hubungan antara antara tingkat pendapatan terhadap pemilihan responden dalam pemilihan besaran iuran BPJS Kesehatan
Kata kunci: pendapatan, pengeluaran ability to pay, paket pilihan premi
Penulis: Dwi Noerdjoedianto
Kode Jurnal: jpkedokterandd160243

Artikel Terkait :