Hubungan Lesi Hiperemis di Gaster dengan Derajat Dispepsia pada Pasien Dispepsia Fungsional
Abstrak: Dispepsia fungsional
didiagnosis jika esofagogastroduodenoskopi tidak menemukan penyebab organik
yang dapat menjelaskan penyebab gejala. Patogenesis penyebab yang masih belum
dipahami salah satunya dapat mempengaruhi permukaan mukosa lambung sehingga
timbul lesi hiperemis di gaster yang mempengaruhi derajat dyspepsia. Tujuan
penelitian ini adalah menentukan hubungan lesi hiperemis di gaster dengan
derajat dispepsia pada pasien dispepsia fungsional. Penelitian dilakukan di
RSUP Dr. M. Djamil Padang dari Juli sampai Oktober 2014. Sejumlah 35 penderita
diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi secara consecutive sampling
non probability. Penderita dianamnesis menggunakan skor dispepsia untuk
menentukan derajat dispepsia setelah itu dilakukan tindakan
esofagogastroduodenoskopi untuk melihat keadaan mukosa lambung. Hasil
penelitian terhadap 33 pasien dengan
hiperemis didapatkan 57.6% pasien memiliki derajat dispepsia
sedang-berat dan terdapat hubungan ang tidak bermakna antara temuan lesi
hiperemis dengan derajat dyspepsia. Hasil penelitian dari 19 pasien yang
memiliki hiperemis luas didapatkan 73.7% pasien memiliki derajat dispepsia
sedang-berat dan ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara luas
hiperemis dengan derajat dispepsia pada pasien dispepsia fungsional dengan
nilai kemaknaan 0.031 (p<0.05). Disimpulkan bahwa penderita yang mengalami
derajat dispepsia sedang – berat memiliki daerah hiperemis luas.
Kata kunci: dispepsia
fungsional, lesi hiperemis di gaster, skor dyspepsia
Penulis: Vokal Furkano, Arina
Widya Murni, Delmi Sulastri
Kode Jurnal: jpkedokterandd160296