Gambaran Validitas Pemeriksaan Complex Specific Cocktail Antigen Mycobacterium tuberculosis (ESAT-6, CFP-10, MPT-64) Metode Rapid Immunochromatography pada Bahan Pemeriksaan Sputum dan Serum Penderita Tuberkulosis Paru
Abstract: Penegakan diagnosis
tuberkulosis (TB) paru penting dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas.
Diagnosis laboratorium TB paru berdasar atas pemeriksaan BTA dan kultur M.
tuberculosis memiliki sensitivitas rendah. Terdapat pemeriksaan cocktail
antigen TB rapid immunochromatography (ICT) yang mendeteksi antigen ESAT-6,
CFP-10, MPT-64 yang disekresikan oleh M. tuberculosis. Tujuan penelitian
menganalisis validitas pemeriksaan cocktail antigen TB metode rapid ICT sputum
dan serum penderita TB paru terhadap kultur Ogawa. Penelitian dilaksanakan
Juli–Oktober 2014 di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Bentuk penelitian adalah
observasional deskriptif khusus dengan rancangan penelitian potong lintang.
Subjek penelitian penderita yang datang ke Poliklinik Pulmonologi atau
Poliklinik DOTS, didiagnosis TB paru. Sebanyak 68 sputum dan serum dari 33
kultur sputum M. tuberculosis positif dan 35 kultur negatif dilakukan
pemeriksaan cocktail antigen TB rapid ICT. Angka positivitas cocktail antigen
TB rapid ICT sputum 54,4%; serum tanpa pemanasan 0%. Pada serum dilakukan
pemanasan pada suhu 56oC selama 30 menit untuk menghilangkan aktivitas antibodi
dan didapatkan angka positivitas sebesar 19,1%. Nilai sensitivitas dan
spesifisitas pemeriksaan untuk sputum 93,9% dan 82,8%, untuk serum tanpa
pemanasan 0% dan 100%, serta serum dengan pemanasan 24,2% dan 85,7%. Validitas pemeriksaan sputum memiliki
sensitivitas tinggi dan spesifisitas sedang, untuk serum memiliki sensitivitas
rendah dan spesifisitas tinggi.
Kata kunci: Cocktail antigen
TB rapid ICT, kultur Ogawa, mikroskopik BTA, tuberkulosis paru, serum, sputum
Penulis: Hendra Subroto, Ida
Parwati, Dewi Kartika Turbawaty, Bachti Alisjahbana
Kode Jurnal: jpkedokterandd170323
