EVALUASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN (STUDI KASUS DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL DAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG TAHUN 2011)
ABSTRAK: Rendahnya anggaran di
sektor kesehatan khususnya promotif dan preventif menyebabkan pembangunan di
bidang kesehatan mengalami banyak kendala di berbagai bidang. Program BOK
merupakan salah satu terobosan yangdilakukan oleh Kementerian Kesehatan untuk
membantu pendanaan di bidang kesehatan. Memasuki tahun kedua mekanisme BOK
mengalami perubahan, yang semula dikucurkan melaluimekanisme Bantuan Sosial, di
tahun 2011 diganti melalui TugasPembantuan. Perubahan ini tentu saja diikuti
dengan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari Menteri Kesehatan kepada
kepala daerah kabupaten/kota dalam hal ini dinas kesehatan. Sehingga peran
dinas kesehatan menjadi tolok ukur utama dalam keberhasilan program BOK ini.
Tujuan: Mengevaluasi peran dinas kesehatan dalam pelaksanaan kebijakan
BOK di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif, dengan
pendekatan studi kasus deskriptif.
Hasil: Dinas Kesehatan Bantul dan Dinas Kesehatan Lebong telah melakukan
fungsi manajemen yang meliputi; Planning, Organizing, dan Controling secara
baik, namun karena keterbatasan dan keterlambatan turunnya dana BOK maka dalam hal
Actuating belum bisa berjalan sempurna, hal ini ditandai dengan sosilisasi dana
BOK yang masih “menumpang” pada sosialisasi kegiatan-kegiatan yang di danai
APBD. Dana BOKsebagai terobosan dari Kementrian Kesehatan dipandangpositif
dalam meningkatkan motivasi petugas dilapangan, namun secara cakupan program
belum terlihat adanya peningkatan yang siginfikan. Ada beragam pendapat
mengenai mekanisme penyaluran dana BOK, namun secara umum Dinas KesehatanKabupaten
Bantul menginginkan bahwa kedepan BOK dikucurkan dengan mekanisme DAK sedangkan
di Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong lebih cenderung untuk tetap mempertahankan
pada mekanisme Tugas Pembantuan.
Kesimpulan: Dinas kesehatan telah berperan optimal dalam manajemen
keuangan dan manajemen program dilihat dari fungsi manajemen yang meliputi
Planning, Organizing, dan Controling namun karena keterbatasan dan
keterlambatan turunnya dana fungsi manajemen Actuating belum bisa berjalan
secara optimal. Program BOK dipandang sebagai suatu kebijakan yang perlu
dipertahankan, dengan catatan diperlukannya beberapa perbaikan terutama
mekanisme penyalura dana yang cepat dan mudah dipertanggungjawabkan, meskipun
belum terjadi peningkatan cakupan program.
Kata Kunci: Manajemen,
Evaluasi, Kebijakan, Bantuan Operasional Kesehatan
Penulis: Handry Mulyawan
Kode Jurnal: jpkedokterandd120261