Ekspresi Transforming Growth Factor–Beta (TGF-β) pada Sel T Regulator (Treg) dari Lesi Kulit Pasien Kusta
ABSTRAK: Gejala klinis
penyakit kusta tergantung respons imun penjamu (host). Sel T regulator (Treg)
dikenal dengan CD4+CD25+FOXP3+ berperan dalam mengatur respons imun untuk
mempertahankan homeostasis. Transforming growth factor (TGF)-β merupakan salah
satu sitokin yang disekresikan oleh sel Treg. Sel Treg diduga sebagai sel T
yang tidak reponsif (anergi) terhadap kuman Mycobacterium leprae dan
menyebabkan perjalanan kusta lebih berat ke arah tipe lepromatosa. Tujuan:
Mengevaluasi ekspresi TGF-β pada sel Treg dari lesi pasien kusta. Metode:
Desain penelitian adalah deskriptif observasional potong lintang dengan 18
subjek penelitian yaitu pasien kusta yang datang ke Divisi Kusta Unit Rawat
Jalan (URJ) Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Pengambilan
sampel dengan biopsi lesi kulit dan dilanjutkan pemeriksaan histopatologis.
Penentuan tipe kusta berdasarkan pemeriksaan klinis dan histopatologis. Ekspresi
TGF-β pada sel Treg dilakukan dengan pemeriksaan double staining
imunohistokimia di Laboratorium Biomolekuler dan Patologi Anatomi Universitas
Brawijaya Malang. Hasil: Jumlah pasien kusta tipe mid-borderline (BB) adalah 2
orang (11,1%), kusta tipe borderline lepromatosa (BL) sebanyak 9 orang (50%),
dan kusta tipe lepromatosa (LL) sebanyak 7 orang (38,9%). Rata-rata ekspresi
TGF-β pada sel Treg dari lesi kulit pasien kusta tipe BB adalah 12 ± 2,12 sel per
lapangan pandang, pada tipe kusta BL adalah 16 ± 3,64 sel per lapangan pandang,
dan pada tipe kusta LL adalah 22 ± 3,69 sel per lapangan pandang. Simpulan:
Ekspresi TGF-β pada sel Treg yang meningkat pada pasien kusta dapat bermanfaat
sebagai indikator prognostik perjalanan penyakit ke arah lebih berat (tipe
lepromatosa).
Kata kunci: imunohistokimia,
kusta, Morbus Hansen, sel T regulator, TGF-β
Penulis: Kristina Sihaloho,
Afif Nurul Hidayati, Indropo Agusni
Kode Jurnal: jpkedokterandd160563
