Efektivitas Pengobatan Kombinasi Rifampisin-Klaritromisin dengan MDT WHO terhadap Derajat Kesembuhan Pasien Lepra Tipe PB

Abstract: Lama waktu pengobatan kusta membuat timbulnya permasalahan pada pelaksanaan program MDT (Multi Drug Therapy)-WHO, yaitu adanya pasien yang tidak patuh minum obat dan adanya resiko kemunculan resistensi. Pengobatan kombinasi rifampisin-klaritromisin dapat memperpendek durasi pengobatan kusta, oleh karena itu perlu dilakukan penilaian efektivitasnya untuk meningkatkan derajat kesembuhan pasien.
Cara : Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Cara pengambilan sampel dengan cara total sampling, dengan memperhatikan kriteria inklusi dan ekslusi sehingga didapatkan 60 pasien kusta PB, yang terdiri atas 30 pasien dengan pengobatan MDT-WHO dan 30 pasien dengan pengobatan kombinasi rifampisin-klaritromisin. Data yang didapatkan kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square.
Hasil :Sebanyak 25 dari 30 (83,3%) pasien yang mendapat pengobatan kombinasi rifampisin-klaritromisin sembuh,sedangkan pada pengobatan MDT-WHO sebanyak 11 dari 30 (36,7%) pasien yang sembuh. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0.001 dan nilai OR = 8,6 artinya pasien yang mendapat pengobatan kombinasi rifampisin-klaritromisin mempunyai peluang 8,6 kali sembuh dibandingkan dengan pasien yang mendapat pengobatan MDT-WHO.
Kesimpulan : Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan yaitu kombinasi rifampisin-klaritromisin lebih efektif dibandingkan dengan pengobatan MDT-WO dalam meningkatkan derajat kesembuhan klinis pasien kusta PB.
Kata Kunci: kombinasi rifampisin-klaritromisin, MDT-WHO, paucilbacillary
Penulis: Fiska Rahmawati, Maya Dian Rakhmawatie, Retno Indrastiti
Kode Jurnal: jpkedokterandd140687

Artikel Terkait :