EFEKTIVITAS MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L) DAN DAUN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS L) SEBAGAI TERAPI NON-FARMOKOLOGI PADA HIPERTENSI

ABSTRACT: Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Seseorang dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan darahnya >140/90 mmHg. Tekanan darah yang tinggi merupakan salah satu faktor resiko untuk terjadinya stroke, serangan jantung, gagal jantung, aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis. Faktor resiko yang dapat menyebabkan hipertensi secara umum adalah aterosklerosis, keturunan, bertambahnya jumlah darah yang dipompa ke jantung, penyakit ginjal, kelenjar adrenal, dan sistem saraf simpatis, obesitas, tekanan psikologis, stres, dan ketegangan. Pengobatan hipertensi dapat secara terapi farmakologi maupun terapi non-farmakologi. Terapi non-farmokologi untuk hipertensi salah satunya adalah dengan mengkonsumsi mentimun (Cucumis sativus L) dan Daun Seledri (Apium graveolens L) cara kerja kedua tanaman tersebut dalam menurunkan tekanan darah tinggi adalah sama yaitu memberikan efek dilatasi pada pembuluh darah dan menghambat angiotensin converting enzyme (ACE) sehingga mampu menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi. Penggunaan kedua tanaman tersebut sebagai terapi non-farmakologi pada hipertensi cukup potensial, selain karena harganya yang murah mentimun dan daun seledri juga mudah di dapatkan di kalangan masyarakat.
Kata kunci : Arterosklerosis, Daun seledri (Apium graveolens L), Hipertensi, Mentimun (Cucumis sativus L).
Penulis: Intan Damaya Antika, Diana Mayasari
Kode Jurnal: jpkedokterandd160430

Artikel Terkait :