Efek Toksik Formalin terhadap Gangguan Fungsi Hepar

Abstract: Formalin merupakan salah satu xenobiotik yang sekarang ini banyak ditemukan dalam industri makanan sebagai pengawet. Jejas kimia formalin dapat memacu terbentuknya senyawa reactive oxygen species (ROS) dan proses hipoksia histotoksik. Hepar merupakan organ yang memiliki kapasitas metabolik tertinggi dibanding organ lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian formalin peroral terhadap kadar SGOT dan SGPT, sebagai parameter fungsi hepar , pada tikus Wistar (Rattus norvegicus) .
Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental laboratorik dengan post test only control group design. Jumlah sampel sebanyak 20 ekor tikus Wistar yang telah memenuhi kriteria Ekslusi dan inklusi. Tikus diadaptasi selama 7 hari, pada hari ke-8 tikus Wistar dibagi secara simple random sampling menjadi 2 kelompok. Kelompok kontrol diberi placebo peroral. Kelompok Perlakuan diberi formalin peroral 0.1mL/kgBB/hari, Setelah 2 minggu semua sampel penelitian dilakukan pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT. Analisa pada penelitian ini menggunakan uji Independent Sampel T Test.
Hasil:. Terdapat pengaruh pemberian formalin terhadap kadar SGOT/SGPT hepar tikus wistar dengan uji T Test (p= 0,00).
Kesimpulan: Terdapat peningkatan kadar SGOT dan SGPT hepar tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar pada pemberian formalin peroral dibandingkan kontrol placebo (p=0.00)
Kata kunci: Formalin, Kadar SGOT SGPT, fungsi hepar
Penulis: Afiana Rohmani, Sri Latiyani Djamil, Ayu Rindwita Indah
Kode Jurnal: jpkedokterandd150732

Artikel Terkait :