CEMARAN AFLATOKSIN DALAM PAKAN DAN PRODUK ITIK ALABIO (Anas platyrinchos borneo) DI KALIMANTAN SELATAN
Abstrak: Itik merupakan ternak
paling rentan terhadap paparan aflatoksin. Survei ini dilaksanakan untuk mengetahui
prevalensi dan tingkat cemaran aflatoksin dalam pakan serta residunya dalam
produk itikAlabio. Sebanyak 271 sampel pakan dari 25 peternak dan 7 poultry
shop dari 3 kecamatan dan 7 desa diKabupaten Hulu Sungai Utara dianalisis
kandungan cemaran aflatoksin B1 (AFB1). Selain itu, 48 sampelhati, 42 sampel
daging dan 38 telur dari rumah potong unggas, rumah makan dan peternak
dianalisiskandungan residu aflatoksinnya. Hasil uji enzyme linked immunosorbent
assay (ELISA) memperlihatkantingginya prevalensi cemaran AFB1 dalam pakan
konsentrat, ikan kering dan gabah (100%). Semua jenis pakan mengandung AFB1
melebihi batas yang diperbolehkan berdasarkan SNI (20 ppb), kecuali batang sagu
(2 ppb). Residu AFB1 dan aflatoksin M1 (AFM1) ditemukan dalam semua sampel
hati, daging dan telur. Konsentrasi AFM1 tertinggi ditemukan dalam hati, yaitu
antara 105 hingga 1215 ppt (rerata 304 ppt). Meskipun dalam konsentrasi yang
rendah, AFM1 terdeteksi dalam daging dan telur, yaitu berturut-turut antara
71-128 ppt dan 10-36 ppt. Tingginya prevalensi cemaran aflatoksin dalam produk
itik Alabio pada penelitian ini menunjukkan perlunya upaya reduksi cemaran
aflatoksin dalam pakan di sentra peternakan itik Alabio di Kalimantan Selatan.
Kata kunci: Aflatoksin, Itik
Alabio, Residu aflatoksin
Penulis: Ika Sumantri
Kode Jurnal: jppeternakandd170175