ANALISIS MARGIN TATANIAGA SAPI POTONG DI KECAMATAN PAKONG KABUPATEN PAMEKASAN

Abstract: Pemasaran ternak sapi potong menggunakan jalur pemasaran, sehingga produkpeternakan tersebut dapat sampai di tangan konsumen.Jalur pemasaran yang tidak efisien/relatif panjang menyebabkan kerugian baik bagi peternak maupun konsumen, karena konsumennya terbebani dengan beban biaya pemasaran yang berat untuk membayar dengan harga yang tinggi.Sedangkan bagi peternak, perolehan pendapatan menjadi lebih rendah karena harga penjualan yang diterima jauh lebih rendah. Dalam menciptakan sistem pemasaran yang efisien serta menguntungkan baik peternak maupun konsumen, maka peternak harus memilih jalur pemasaran yang pendek
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui saluran pemasaran , margin pemasaran dan efisiensi pemasaran sapi potong di Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan.Objek kajian (populasi) dalam penelitian studi kasus (case study) ini adalah petani-ternak sapi potong 5 orang dengan jumlah kepemilikan ternak 2-3 ekor, blantik 5 orang, jagal 5 orang, pedagang pengumpul besar 5 orang, dan pedagang pasar (pengecer) 5 orang dengan umur rata rata 25-55 tahun dan pengalaman di bidangnya di Kecamatan Pakong sebanyak 30 orang. Sampel dari lembaga pemasaran ditentukan dengan menggunakan teknik snowballs sampling (bola salju).
Lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran sapi potong di kecamatan Pakong adalah : Petani peternak (produsen) ,Tukang ”tegguk” (istilah Madura), Pedagang pengumpul keliling, Pedagang pengumpul kecil,Pedagang pengumpul sedang, Pedagang pengumpul besar dan Jagal. Sistem jual beli dengan sistem taksasi atau taksiran dengan melihat penampilan sapi, tidak berdasarkan berat badan sapi. Sapi dengan penampilan ”gantheng” harganya lebih mahal.. Saluran pemasaran sapi potong di kecamatan Pakong sangat panjang dan kompleks. Lembaga tataniaga yang telibat sangat banyak tetapi tidak ada satupun lembaga tataniaga yang bertindak sebagai pengimbang. Besaran marjin tataniaga ditentukan oleh besar kecilnya biaya yang dikeluarkan dan resiko yang ditanggung oleh lembaga tataniaga Share biaya dan share keuntungan cukup merata, kecuali share biaya untuk pedagang pengumpul kecil, sehingga pemasaran sapi potong di kecamatan Pakong dapat dikatakan efisien
Penulis: Yudi Heriyadi
Kode Jurnal: jppeternakandd110229

Artikel Terkait :