ANALISIS DETERMINAN KETERSEDIAAN DOKTER SPESIALIS DAN GAMBARAN FASILITAS KESEHATAN DI RSU PEMERINTAH KABUPATEN/ KOTA INDONESIA (ANALISIS DATA RIFASKES 2011)

ABSTRAK: Permasalahan distribusi dokter spesialismasih merupakan isu yang sampai saat ini masih ada dalam sistem kesehatan di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Faktorlain yang minim perhatian adalah, pembangunan daerah tertinggal yang tidak terintegrasi dengan program kesehatanpusat, tingkat pertumbuhan ekonomi, peningkatan kapasitas sistem pelayanan rumah sakit daerah tertinggal, dan infrastruktur rumah sakit, serta peningkatan taraf hidup masyarakat. Kebijakan terkait hal tersebut diharapkan dapatberkontribusi dalam upaya penyebaran dokter spesialis didaerah terpencil.
Tujuan:Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan ketersediaan dokter spesialis dan gambaran fasilitas kesehatan di RSU Pemerintah kabupaten/kota di Indonesia.
Metode:Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Tujuan pendekatan ini adalah untuk mengetahui determinan ketersediaan dokter spesialis dan gambaran ketersediaan fasilitas RSU Pemerintah di kabupaten/kota Indonesia. Pengujian data dilakukan dengan analisis univariabel, bivariabel, dan multivariabel.
Hasil: Hasil analisis bivariabel dengan uji chi squareada hubungan yang bermakna antara level daerah, akreditasi rumah sakit, sistem pengelolaan keuangan rumah sakit, penerapan remunerasi, ketersediaan pelayanan spesialistik, dan PDRB per kapita dengan ketersediaan dokter di RSU Pemerintah ,p<0,05. Hasil analisis multivariabel dengan regresi logistic menunjukkan bahwa RSU Pemerintah yang terakreditasi 12 jenis pelayanan berpengaruh paling besar terhadap ketersediaan dokter spesialis dengan nilai odds ratio 9,32 (95% CI: 1,2-72,4) nilai p = 0,03, hasil ini signifikan secara statistik. Daerah maju mempunyai pengaruh terhadap ketersediaan dokter spesialis di RSU Pemerintah dengan nilai odds ratio 2,15 (95% CI: 1,36-,3,39) nilai p = 0,001, hasil ini signifikan secara statistik.
Kesimpulan: Pola ketersediaan dokter spesialis mengikuti pengembangan sistem kesehatan rumah sakit. Oleh karenanya kebijakan distribusi dokter spesialis harus menyertakan peningkatan kualitas manajemen dan pelayanan rumah sakit sebagai syarat keberhasilan.
Kata Kunci: Ketersediaan, Dokter Spesialis, Fasilitas Pelayanan Spesialistik
Penulis: Heri Priyatmoko, Lutfan Lazuardi, Mubasysyir Hasanbasri
Kode Jurnal: jpkedokterandd140623

Artikel Terkait :