ANAK-ANAK DENGAN ULKUS KORNEA SEBAGAI FAKTOR RESIKO DARI TRAUMA
ABSTRACT: Ulkus kornea oleh
karena trauma merupakan penyebab gangguan penglihatan yang dapat menimbulkan
kebutaan. Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO,2011) menyebutkan 285 juta orang
menderita gangguan penglihatan dan 39 juta diantaranya mengalami kebutaan.
Ekstrapolasi perkiraan, jumlah ulkus kornea yang terjadi setiap tahunnya di
negara berkembang mendekati 1,5-2 juta, bahkan mungkin jauh lebih besar.
Prognosis ulkus kornea tergantung pada tingkat keparahan dan cepat lambatnya
mendapat pengobatan, jenis dari mikroorganisme penyebabnya dan ada tidaknya
komplikasi. An. MAL, 10 tahun, mata merah dengan penglihatan turun perlahan
setelah pasien terkena kail pancing. Kemudian pasien mengeluhkan mata kanannya
terasa sakit dan perih disertai rasa gatal, pandangan menjadi kabur dan tidak
dapat melihat jelas disertai adanya bercak berwarna putih pada mata kanan
bagian depan dan terasa silau. Pemeriksaan status oftalmologis okuli dextra
didapatkan visus 1/300, conjungtiva palpebra hiperemis, sklera terdapat adanya
siliar injeksi, kornea berwarna keruh dengan ilfiltrat serta defek bergaung
berwarna putih di parasentral, ukuran 1x1mm. Terapi yang diberikan yaitu terapi
non-medikamentosa dan medikamentosa spooling ringer lactat betadin, artificial
tears eye drops, sikloplegik, antibiotik topikal, antibiotik sistemik analgetik
sistemik dan antihistamin. Diagnosa ulkus kornea marginal oculi dextra sesuai
dengan keluhan subyektif dan obyektif yang ditemukan. Hal yang penting pada
pasien ini adanya riwayat trauma pada mata kanannya sehingga dipikirkan sebagai
faktor predisposisi ulkus kornea.
Kata kunci: ulkus kornea,
trauma mata
Penulis: Anita Nur Charisma
Kode Jurnal: jpkedokterandd150569