Akupunktur pada Pasien dengan Efek Samping Obat Pascatindakan Anestesi Spinal

Abstract: Akupunktur secara luas telah digunakan untuk menginduksi analgesi. Akupunktur dapat digunakan sebagai terapi nyeri, alergi, inflamasi, gangguan metabolik, dan pascastrok. Laporan kasus  ini bertujuan memaparkan manfaat akupunktur sebagai terapi gangguan akibat efek samping obat. Seorang wanita 59 tahun memiliki keluhan  nyeri perut bagian bawah akibat kista ovarium terpuntir. Pasien  alergi terhadap hampir seluruh obat yang pernah diminumnya termasuk antibiotik, analgetik, non steroidal anti inflamatory drugs (NSAID), steroid, dan vitamin. Pasien menjalani kistektomi dengan anestesi spinal menggunakan obat anestetik lokal bupivakain 10 mg di Rumah Sakit Dr. Dustira Cimahi pada 20 Juni 2016. Tiga puluh menit pascabedah pasien mengeluh nyeri di daerah operasi dan muncul efek samping obat dengan keluhan pusing, mual, muka terasa bengkak dan tebal, serta kulit kemerahan seluruh tubuh. Pasien diduga mengalami adverse drug reaction (ADR) akibat bupivakain. Pasien diberi tindakan elektroakupunktur dengan pemasangan jarum akupunktur pada titik insisi, Hegu (LI-4), Neikuan (P-6), Sanyinjiao (SP-6), dan Zusanli (S-36) bilateral dialiri listrik 10 mA pada frekuensi 40 Hz selama 30 menit. Setelah tindakan elektroakupunktur press needle ditempelkan pada titik Hegu sebelah kiri. Keluhan nyeri berangsur menghilang dan akibat efek samping obat tidak dirasakan lagi. Akupunktur dipilih untuk mengatasi nyeri pascaoperasi dan gangguan efek samping obat karena pasien memiliki riwayat alergi obat analgesik dan antialergi. Pada kasus ini akupunktur efektif mengatasi gangguan akibat efek samping obat anestetik lokal pada suntikan spinal.
Keywords: Adverse drug reaction (ADR), akupunktur, titik akupunktur
Penulis: Arief Kurniawan, Asep Sekar Ibrahim
Kode Jurnal: jpkedokterandd170349

Artikel Terkait :