Status ekologis mangrove Pulau Sembilan, Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara
Abstrak: Pulau Sembilan
merupakan satu diantara 17 pulau yang terdapat di wilayah Pantai Timur Sumatera
Utara. Hampir sepanjang pantai di Pulau Sembilan di tumbuhi oleh mangrove
dengan ketebalan yang bervariasi. Informasi tentang identifikasi dan potensi
mangrove di Pulau Sembilan sudah ada dilaporkan, namun terbatas pada areal yang
sempit. Informasi tentang nilai dan status ekologi mangrove di Pulau Sembilan
belum dilaporkan, sehingga perlu adanya kajian tentang analisis ekologi
mangrove. Informasi ini nantinya dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pengelolaan mangrove yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui nilai dan status ekologis mangrove di Pulau Sembilan. Lokasi penelitian
dibagi menjadi tiga area dengan 9 titik pengamatan yaitu timur 4 titik, selatan
2 titik, dan barat 3 titik. Penelitian dilaksanakan pada September 2015.
Pengambilan contoh mangrove dilakukan dengan menggunakan metode spot check. Hasil
penelitian didapatkan bahwa jenis mangrove yang sebanyak 28 jenis dari 13
famili yang terdiri dari 26 jenis mangrove sejati dan 2 jenis mangrove ikutan.
Zonasi mangrove di Pulau Sembilan yaitu, Avicennia/Sonneratia pada bagian depan
dan paku-pakuan (A. Aureum dan A. speciosum) pada bagian yang dekat daratan.
Ketebalan mangrove mencapai 134 - 1683 m. Kerapatan mangrove yang ditemukan
mencapai 333 - 4601 ind/ha. Penutupan mangrove mencapai 2522 - 5810 cm2/ha. Hasil
analisis nilai penting jenis mangrove di Pulau Sembilan menunjukkan bahwa A.
marina memiliki pengaruh dan peran yang besar dalam komunitas vegetasi
mangrove, terutama pada bagian timur. Mangrove di Pulau Sembilan termasuk kategori
rusak - baik. Kategori baik pada bagian barat dan rusak pada bagian timur.
Kata kunci: Avicennia marina,
mangrove, Pulau Sembilan, status ekologis
Penulis: Ahmad Muhtadi, Rudi
H. Siregar, Rusdi Leidonald, Zulham A. Harahap
Kode Jurnal: jpperikanandd170221