SEBARAN LOKASI PENELURAN PENYU HIJAU (Chelonia mydas) DI PULAU SANGALAKI KEPULAUAN DERAWAN KABUPATEN BERAU
Abstrak: Populasi penyu hijau
(Chelonia mydas) yang bertelur di kawasan konservasi kepulauan Derawan semakin menurun
disebabkan oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
jumlah peneluran tiap induk penyu hijau dan korelasinya terhadap naungan, lebar
pantai berpasir dan fase bulan. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 24
Januari sampai 31 Maret 2015 di Pulau Sangalaki. Pengamatan induk bertelur
dilakukandengan menyusur pantai tiap malam untuk menemukan induk yang sedang
bertelur. Sarang yang berisi telurdiberi tanda untuk penggalian, pengambilan
telur, dan pengukuran kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan yang diukur
meliputi kedalaman sarang, suhu substrat, jarak sarang terhadap naungan dan
garis pantai saat surut terendah. Analisis data dilakukan secara deskriptif
terhadap jumlah telur dan parameter lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan
rerata jumlah telur tiap sarang sebanyak 97 butir dengan kisaran 45-127 butir,
ukuran panjang karapas 96 cm dengan kisaran 86-107 cm, rerata kedalaman sarang
73 cm dengan kisaran 56-87 cm. Semakin banyak telur yang akan dikeluarkan maka
penggalian sarang semakin dalam. Tidak ada korelasi antara panjang karapas
dengan jumlah telur yang dikeluarkan. Jumlah rerata induk penyu hijau yang
bertelur di Pulau Sangalaki adalah 486 ekor/bulan dengan kisaran 168-1085
ekor/bulan. Musim barat dan timur mempengaruhi frekuensi peneluran. Frekuensi
peneluran terjadi sepanjang tahun dan frekuensi peneluran paling tinggi terjadi
pada bulan Agustus yang bertepatan dengan puncak musim Timur. Frekuensi
peneluran pada musim Timurempat kali lebih banyak daripada saat musim Barat.
Frekuensi pendaratan penyu hijau tidak dipengaruhi oleh fase bulan. Berdasarkan
lokasi penyu hijau bertelur, pantai yang banyak dipilih untuk lokasi bertelur
terdapat di sebelah barat laut, timur laut dan selatan Pulau Sangalaki. Sarang
penyu hijau lebih banyak ditemukan pada daerah naungan vegetasi (64%) daripada
daerah pasir terbuka (36%).
Kata kunci: musim bertelur,
penyu hijau, pulau sangalaki
Penulis: Andi Ibrahim,
Djumanto & Namastra Probosunu
Kode Jurnal: jpperikanandd160671
