REGENERASI DAN PERBANYAKAN RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii HASIL TRANSFORMASI GEN SUPEROKSIDA DISMUTASE (MaSOD)
Abstract: Transformasi gen
superoxide dismutase (MaSOD) pada rumput laut Kappaphycus alvarezii menggunakan
Agrobacterium tumefacient telah dilakukan secara in vitro. Transformasi gen
MaSOD ke dalam genom rumput laut diharapkan dapat mengurangi cekaman oksidatif
terutama yang disebabkan oleh perubahan suhu, salinitas, dan cemaran logam di
perairan. Penelitian ini bertujuan untuk regenerasi rumput laut hasil
introduksi gen MaSOD dan non-transgenik pada labu kultur. Regenerasi dan
perbanyakan rumput laut hasil transformasi gen MaSOD dilakukan di laboratorium
pada labu kultur yang diletakkan dalam “culture chamber” yang dilengkapi dengan
aerasi menggunakan media kultur yang diperkaya dengan pupuk PES, Grund, Conwy,
dan SSW sebagai kontrol, salinitas 20, 25, 30, 35, dan 40 g/L, pH 4, 5, 6, 7,
dan 8. Intensitas cahaya antara 500-2.000 lux dengan fotoperiode terang dan
gelap 8:16; 12:12; dan 16:8. Untuk merangsang pertumbuhan eksplan dilakukan
pemeliharaan dengan penambahan hormon tumbuh IAA dan BAP dengan perbandingan
1:1, 1:2, dan 2:1. Penelitian dilakukan secara bertahap. Evaluasi transgenik
dilakukan menggunakan teknik PCR. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa
sintasan yang paling tinggi diperoleh menggunakan media PES (94%), salinitas 30
g/L (90%), pH 7 (96%), intensitas cahaya pada 1.500 lux (80%), fotoperiode
12:12 (84%), komposisi ZPT dengan campuran IAA dan BAP dengan perbandingan 2:1.
Hasil analisis PCR memperlihatkan K. alvarezii transgenik putatif mengandung
transgen MaSOD sebanyak 78% dari hasil transformasi.
Keywords: regenerasi;
Kappaphycus alvarezii; gen MaSOD; cekaman lingkungan; regeneration; Kappaphycus
alvarezii; MaSOD genes; environmental stress
Penulis: Emma Suryati, Hidayah
Triana, Utut Widiastuti, Andi Tenriulo
Kode Jurnal: jpperikanandd160209