PERSEPSI PELAKU USAHA TAMBAK TERHADAP PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DI PANTAI UTARA JAWA BARAT
ABSTRACT: Tulisan ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi pembudidaya tambak terhadap
penanggulangan bencana banjir. Penelitian ini dilakukan di pantai Utara Jawa
Barat, tepatnya di Kabupaten Subang dan Karawang. Data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh
melalui pendekatan survey dengan melakukan wawancara kepada pembudidaya tambak,
sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Subang dan Karawang. Pengambilan responden dilakukan secara purposive sampling
dengan jumlah responden sebanyak 17 orang pembudidaya tambak. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persepsi pembudidaya tambak terhadap ketepatan, kecepatan dan
efektifitas penanggulangan bencana banjir masih rendah, baik pada saat situasi
tanggap darurat maupun saat rehabilitasi usaha. Oleh karena itu, untuk
mengantisipasi terjadinya banjir serta kerusakan dan kerugian yang lebih besar,
pembudidaya tambak melakukan beberapa langkah yaitu membuat jaring atau waring
yang dipasang di sepanjang kolam dan pintu air tambak untuk menghalangi ikan
berpindah dari kolam ketika air tambak menjadi luber akibat banjir, membuat
alat dari pipa paralon yang digunakan untuk membuka saluran air yang
menghubungkan sungai dengan tambak ketika surut dan menutupnya ketika pasang
sehingga air tambak tidak meluap, memperbaiki tambak menjadi lebih tinggi dan
mengeruk lahan tambak lebih dalam dari sebelumnya, penanaman pohon mangrove
yang berfungsi sebagai “rumah ikan” (fish apartement) pada saat terjadi banjir
serta melakukan panen lebih awal untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
KEYWORDS: persepsi; pelaku
usaha tambak; bencana banjir
Penulis: Lindawati, Nendah
Kurniasari
Kode Jurnal: jpperikanandd140402