PERFORMANSI PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI UDANG WINDU ASAL TAMBAK YANG DIBERI KOMBINASI PAKAN YANG BERBEDA
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan formulasi pakan induk udang windu serta feeding
regime-nya untuk mendukung usaha domestikasi udang windu baik di tambak maupun
dalam wadah terkontrol. Kegiatan diawali dengan pemeliharaan udang di tambak
hingga bobot udang mencapai fase prematurasi atau bobot udang sekitar 60-70 g.
Pada tahap uji pakan fase prematurasi, perlakuan yang dicobakan adalah: 1) 100%
pakan induk komersil (100SP); 2) 40% pakan segar dan 60% pakan induk komersil
bentuk semi-moist pelet (40FF60SP); dan 3) 40% pakan segar dan 60% pakan uji bentuk
pelet kering (40FF60DP). Pakan segar yang diberikan adalah cumi-cumi dan cacing
laut. Perlakuan yang dicobakan pada uji pakan fase maturasi adalah: 1) 100%
pakan segar (100FF); 2) 40% pakan segar dan 60% pakan induk komersil bentuk
semi-moist pelet (40FF60SP); dan 3) 40% pakan segar dan 60% pakan uji bentuk
pelet kering (40FF60DP). Sintasan udang windu selama 100 hari pemeliharaan di
tambak adalah 30%, sementara pertambahan bobotnya sebesar 95%. Selama 90 hari
pemeliharaan di bak terkontrol, udang yang matang gonad secara alami pada uji
pakan fase prematurasi ditemukan pada perlakuan 100SP dan 40FF60DP. Pada uji
pakan fase maturasi betina yang matang gonad secara alami dan memijah ditemukan
pada udang yang diberi pakan 40FF60DP dan 100FF. Kisaran dan rata-rata
fekunditas telur (butir/induk/pemijahan) baik yang matang alami maupun setelah
ablasi untuk masing-masing perlakuan adalah 60.000-260.000 (135.000) untuk
100SP; 30.000 (15.000) untuk 40FF60SP; dan 105.000-135.000 (120.000) untuk
40FF60DP. Kadar DHA, EPA, dan ARA dalam karkas induk yang diberi pakan 40FF60DP
tertinggi dibandingkan dua pakan lainnya. Alkalinitas selama pemeliharaan
berlangsung baik untuk uji pakan fase prematurasi maupun maturasi relatif
rendah yaitu < 85 mg/L. Berdasarkan perkembangan gonad secara alami pada
fase prematurasi, udang windu yang diberi pakan 40FF60DP memberikan performansi
yang lebih baik dan pada fase maturasi pun kombinasi pakan 40FF60DP memberikan
performansi reproduksi yang relatif sama dengan 100FF dan lebih baik dibandingkan
dengan 40FF60SP.
Keywords: maturasi; semi-moist
pelet; matang gonad
Penulis: Asda Laining, Usman, Muslimin,
Neltje Nobertine Palinggi
Kode Jurnal: jpperikanandd140344