PERAN INDUKSI HORMONAL TERHADAP PERKEMBANGAN GONAD INDUK KERAPU POTATO, Epinephelus tukula

Abstract: Induk ikan kerapu potato (Epinephelus tukula) berhasil dipelihara dalam bak terkontrol sejak tahun 2010, namun hingga saat ini induk betina belum dapat memijah secara alami dan pematangan gonad pada induk jantan belum optimal. Induksi secara hormonal menggunakan LHRH-a dan 17 methiltestosteron perlu dilakukan untuk mengoptimalkan pemijahan dan pematangan sperma. Induk kerapu potato betina diinduksi dengan LHRH-a dosis 50 μg/kg bobot tubuh dan induk jantan diinduksi dengan 17methiltestoseron dosis 1000 μg/kg bobot tubuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan gonad pada induksi hormon LHRH-a dan 17 methiltestoseron memberikan hasil berbeda nyata terhadap kontrol (P 5,3.10-8 < 0,05), dimana peluang jumlah induk yang berkembang menjadi betina 1,4X lebih besar pada perlakuan tanpa induksi hormon dan peluang jumlah induk yang berkembang menjadi jantan 8,9X lebih besar pada perlakuan 17 methiltestoseron. Ukuran diameter oosit pada induksi hormon LHRH-a memberikan hasil berbeda nyata terhadap perlakuan tanpa induksi hormon (P 6,59.1012 < 0,05), dimana peluang diameter oosit berukuran besar 1,17X lebih besar pada perlakuan tanpa induksi hormon. Sementara itu perkembangan TKG oosit pada induksi hormon LHRH-a tidak memberikan perbedaan yang nyata dengan perlakuan tanpa induksi hormon (P 0,0542 > 0,05). Pematangan sperma pada induksi hormon 17 methiltestoseron juga belum memberikan hasil yang nyata, diindikasikan dengan nilai motilitasnya yaitu 90,9% statis dan 9,1% unprogressive dan velositasnya dengan nilai VCL = 8,8 μm/dt, VSL = 1,3 μm/dt, VAP = 6,4 μm/dt.
Keywords: perkembangan gonad; hormon; LHRH-a. 17 methiltestoseron; kerapu potato; Epinephelus tukula
Penulis: Daniar Kusumawati, Suko Ismi, Apri Imam Supii, Gunawan
Kode Jurnal: jpperikanandd160253

Artikel Terkait :