PENGGUNAAN RESERVOIR TERHADAP PERFORMA UDANG WINDU (Penaeus monodon Fabricius) YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA TRADISIONAL

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi biomassa,  kelulushidupan udang windu (Penaeus monodon Fabricius) dan kelimpahan fitoplankton yang dibudidayakan di tambak tradisional dengan reservoir dan tanpa reservoir. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif   Padat tebar udang windu 2 ekor/m2.  Pemeliharaan dilakukan selama 3 bulan (ukuran konsumsi). Data produksi udang dan kelimpahan plankton dianalisis dengan Uji-T dan data kualitas air yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi udang windu pada tambak dengan menggunakan reservoir dan tanpa reservoir berbeda nyata  (p<0.050) dengan nilai 48.8 ± 25.90 kg pada tambak dengan menggunakan reservoir dan 9 ± 7.31 kg pada tambak tanpa reservoir. Sedangkan kelimpahan fitoplankton tidak menunjukkan perbedaan nyata (p > 0.05) dengan nilai 16.37 ± 4.24 sel / L untuk tambak reservoir dan 15.73 ± 2.20 sel / L  untuk tambak tanpa reservoir. Kualitas air media tambak dengan reservoir yaitu  suhu: 26.8 – 31.0oC. DO : 1.25-8.86 mg/L., pH air : 7.5-9.2., kecerahan : 25-47.5 cm., kedalaman air : 75-95 cm dan nilai salinitas 5-21 ppt. Sedangkan tambak tanpa reservoir suhu: 24.7-32.4oC., DO : 1.25-8.46 mg/L. pH air : 8.0-9.1. kecerahan : 25.5-40 cm., kedalaman air : 70-90., salinitas: 9-18 ppt. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan reservoir pada budidaya udang windu tradisional dapat meningkatkan produksi udang monodon (P. monodon Fabricius)
Kata kunci: produksi biomass. udang windu. kelimpahan fitoplankton. tambak tradisional
Penulis: Titik Susilowati, Tristiana Yuniarti, Fajar Basuki
Kode Jurnal: jpperikanandd170396

Artikel Terkait :