PENGARUH TIPE KINCIR TERHADAP PRODUKSI TAMBAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SUPERINTENSIF
Abstract: Udang merupakan
komoditas utama dalam industrialisasi perikanan budidaya. Dalam periode
2010-2015, produksi udang diharapkan meningkat sebesar dari 400.000 ton menjadi
785.900 ton. Budidaya udang vaname pola superintensif menjadi orientasi sistem
budidaya masa depan dengan ciri volume wadah budidaya kecil, padat penebaran
tinggi, produktivitas tinggi, beban limbah minimal dan daya saing produk yang
tinggi. Dalam budidaya udang superintensif peran dan fungsi kincir sangat
perting untuk di kaji karena pertimbangan ruang penempatan kincir, arus yang ditimbulkan,
kemampuan untuk mendiffusi oksigen, kemampuan untuk menghomogenkan perairan
budidaya. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas sehingga perlu dikaji
pengaruh tipe kincir air terhadap produksi tambak superintensif. Penelitian
telah dilakukan di Instalasi Tambak Percobaan (ITP) Balai Penelitian dan
Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) di Desa Punaga, Kecamatan
Mangarabombang, Kabupaten Takalar dari bulan April-Juli 2015. Penelitian ini
menggunakan dua petak tambak beton (full ceoncrate) berukuran 1.000 m2 yang
dilengkapi dengan sistem aerasi yaitu paddle wheel aerator dan blower sebagai
aerator dasar. Padat penebaran yang diaplikasikan adalah 800 ekor/m2. Kinerja
budidaya udang vaname superintensif yang menggunakan tipe kincir yang berbeda
menghasilkan sintasan petak A: 72,01%, dan petak B:77,43%, sedangkan produksi
petak A: 7.386 kg dan petak B: 7.823 kg. Pengaruh tipe kincir terhadap produksi
antara kombinasi kincir 16 daun dan 2 daun (A) dan kincir 2 daun (B) didapatkan
selisih produksi sebanyak 437 kg, sedangkan pengaruh terhadap peubah kualitas
air yang diamati selama percobaan tidak memperlihatkan perbedaan yang
signifikan.
Keywords: tipe kincir; udang
vaname; superintensif
Penulis: Makmur, Mat Fahrur,
Muhammad Chaidir Undu
Kode Jurnal: jpperikanandd160279