MODEL BIO-EKONOMI PERIKANAN CUMI-CUMI DI PERAIRAN KABUPATEN BANGKA, PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
ABSTRAK: Penangkapan cumi-cumi
di perairan Kabupaten Bangka telah berkembang, baik dengan alat tradisional
maupun modern. Alat tangkap yang digunakan terdiri dari squid jigging dan bagan
tancap. Perikanan cumi-cumi di perairan ini belum dikelola dengan baik seperti
terlihat dari kecenderungan produksi cumi-cumi di PPN Sungailiat yang menurun
17,59% per tahun pada periode 2010 – 2013, banyaknya nelayan luar yang
menangkap cumi dan maraknya penambangan timah illegal di perairan pesisir.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat pengelolaan sumberdaya
cumi-cumi yang optimal di perairan Kabupaten Bangka berdasarkan aspek biologi
dan aspek ekonomi. Analisis yang digunakan yaitu model bio-ekonomi Schnute
karena lebih sesuai untuk menduga stok cumi-cumi di perairan ini. Hasil
penelitian menunjukkan pemanfaatan sumberdaya cumi-cumi di perairan ini sudah
mengalami tangkap lebih baik secara biologi maupun ekonomi sejak tahun 2010.
Dimana tingkat produksi pada tahun tersebut sudah mencapai 116,12% dari MEY dan
115,94 dari MSY. Tingkat produksi optimal pada kondisi MEY yaitu 767,13
ton/tahun dengan upaya tangkap 5.544 trip/tahun. Adapun pada kondisi MSY,
tingkat produksi 768,33 ton per tahun dan upaya tangkap 5.733 trip per tahun.
Kata kunci: perairan Kabupaten
Bangka, MEY, MSY, tangkap lebih, perikanan cumi-cumi
Penulis: Wawan Oktariza, Budy
Wiryawan, Mulyono S. Baskoro, Rahmat Kurnia, Sugeng H. Wisudo
Kode Jurnal: jpperikanandd160625
