KERAGAAN PEMIJAHAN BUATAN ANTARA IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypophthalmus) BETINA DAN IKAN PATIN JAMBAL (Pangasius djambal) JANTAN DAN IKAN PATIN NASUTUS (Pangasius nasutus) JANTAN

Abstract: Upaya pengembangan budidaya ikan patin jambal (Pangasius djambal) dan ikan patin nasutus (P. nasutus) sebagai komoditas ekspor ikan patin daging putih sulit direalisasikan, karena kematangan induk-induk betinanya sulit dicapai pada musim kemarau dan keterbatasan fekunditasnya, sehingga produksi massal benihnya terbatas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ikan patin daging putih adalah melalui program hibridisasi antara ikan patin siam (Pangasianodon hypophthalmus) betina dengan ikan patin jambal jantan (menghasilkan ikan patin hibrida siam x jambal) dan atau dengan ikan patin nasutus jantan (menghasilkan ikan patin hibrida siam x nasutus). Potensi budidaya kedua ikan patin hibrida tersebut berkaitan dengan produksi massal benihnya merupakan hal yang penting untuk diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi derajat fertilisasi, derajat penetasan, dan derajat deformitas larva kedua ikan patin hibrida tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat fertilisasi ikan patin hibrida siam x nasutus sama (P>0,05) dengan ikan patin siam, ikan patin hibrida siam x jambal dan ikan patin nasutus, sedangkan ikan patin jambal memiliki derajat fertilisasi yang lebih rendah tetapi tidak berbeda (P>0,05) dengan ikan patin nasutus dan ikan patin hibrida siam x jambal. Derajat penetasan ikan patin hibrida siam x nasutus adalah sama (P>0,05) dengan ikan patin siam dan ikan patin hibrida siam x jambal, dan lebih tinggi (P<0,05) daripada ikan patin nasutus dan ikan patin jambal. Derajat deformitas larva ikan patin hibrida siam x nasutus dan ikan patin hibrida siam x jambal rendah dan juga sama dengan ikan patin siam (P>0,05); sedangkan pada ikan patin jambal dan ikan patin nasutus lebih tinggi (P<0,05). Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa produktivitas (produksi massal benih) kedua ikan patin hibrida tersebut tinggi dan sama dengan ikan patin siam, sehingga potensial untuk dikembangkan sebagai ikan budidaya.
Keywords: fertilisasi; penetasan; deformitas; hibrida; Pangasianodon hypophthalmus; Pangasius djambal; P. nasutus
Penulis: Bambang Iswanto, Evi Tahapari
Kode Jurnal: jpperikanandd140351

Artikel Terkait :