KARAKTERISTIK, KESESUAIAN, DAN PENGELOLAAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA DI TAMBAK KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO
Abstract: Kabupaten Pohuwato
di Provinsi Gorontalo telah ditetapkan sebagai salah satu kabupaten/kota untuk
lokasi pengembangan Kawasan Minapolitan di Indonesia, namun produktivitas
tambaknya masih tergolong relatif rendah. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
untuk mengetahui karakteristik lahan dalam upaya menentukan kesesuaian dan
pengelolaan lahan untuk budidaya di tambak demi peningkatan produktivitas
tambak, serta penentuan Rencana Tata Ruang Wilayah di Kabupaten Pohuwato. Faktor
yang dipertimbangkan dalam mengetahui karakteristik lahan adalah: topografi,
tanah, hidrologi, dan iklim. Analisis spasial dalam Sistem Informasi Geografis
digunakan dalam penentuan kesesuaian lahan untuk budidaya tambak. Pengelolaan
lahan ditentukan berdasarkan karakteristik lahan yang disesuaikan dengan
teknologi dan komoditas yang dapat diaplikasikan di tambak. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa karakteristik lahan tambak di Kabupaten Pohuwato ditunjukkan
oleh topografi yang bentuk wilayahnya relatif datar dan berelevasi rendah,
tanah didominasi oleh tanah sulfat masam, kualitas air maupun pasang surut
dapat mendukung usaha budidaya di tambak, dan curah hujan tergolong rendah.
Dari luas tambak yang ada di Kabupaten Pohuwato yaitu 5.368,2 ha ternyata 1.954,4
ha tergolong cukup sesuai (Kelas S2), 2.556,2 ha tergolong kurang sesuai (Kelas
S3), dan 857,6 ha tergolong tidak sesuai (Kelas N). Sebagai faktor pembatas
budidaya di tambak adalah kemasaman tanah yang tinggi, kandungan bahan organik
tanah yang tinggi, dan tekstur yang tergolong kasar, sehingga pengelolaan lahan
yang dilakukan adalah remediasi untuk menurunkan kemasaman tanah, pemberian
pupuk yang mengandung nitrogen untuk mempercepat proses penguraian bahan
organik dan pemberian pupuk kandang untuk lokasi yang rendah kandungan bahan
organiknya untuk memperbaiki struktur tanah dasar tambak. Sistem dan teknologi
budidaya yang disarankan adalah monokultur udang dengan teknologi tradisional
dan tradisional plus untuk tambak yang tergolong cukup sesuai (Kelas S2) dan
monokultur ikan bandeng atau polikultur ikan bandeng dan rumput laut dengan
teknologi tradisional untuk tambak yang tergolong kurang sesuai (Kelas S3).
Keywords: karakteristik;
kesesuaian; pengelolaan; tambak; Kabupaten Pohuwato
Penulis: Akhmad Mustafa,
Hasnawi Hasnawi, Admi Athirah, Abbas Sommeng, Syamsu Alam Ali
Kode Jurnal: jpperikanandd140406