KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (PB) PADA LAMUN CYMODOCEA SERRULATA DI DAERAH PENAMBANGAN TIMAH KABUPATEN BANGKA SELATAN
ABSTRACT: Kabupaten Bangka
Selatan merupakan kawasan pesisir dimana memiliki aktivitas pesisir yang banyak
seperti aktivitas penambangan timah, pelabuhan/dermaga kapal dan transportasi
kapal serta pemukiman penduduk. Hal ini dapat memberikan masukan bahan pencemar
ke perairan. Lamun Cymodocea serrulata merupakan tumbuhan berbunga yang hidup
di laut yang memiliki penyebaran yang luas di Perairan Kabupaten Bangka
Selatan. Lamun dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran perairan karena
lamun berada di kolom perairan dan bagian-bagian tubuh lamun berinteraksi
secara langsung dengan perairan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari
2017 di Pesisir Kabupaten Bangka Selatan. Pengambilan dilakukan pada 3 kawasan
di Kabupaten Bangka Selatan yaitu Perairan Tukak, Tanjung Kerasak dan Tanjung
Kemirai. Tujuan penelitian tahun pertama ini yaitu mendapatkan kandungan logam
berat Pb pada air, sedimen dan lamun Cymodocea serrulata. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kandungan logam berat Pb pada akar lamun berkisar antara 0,34
± 0,08 - 3,04 ± 0,11 ppm, rhizoma berkisar antara 0,11 ± 0,00 - 3,01 ± 0,08
ppm, dan daun berkisar antara 0,26 ± 0,03 - 0,94 ± 0,07 ppm. Pada bagian
tubuh lamun penyerapan logam berat Pb tertinggi terdapat pada akar, kandungan
ini telah melewati baku mutu untuk logam berat timbal yaitu 0,008 mg/L.
Kandungan Pb di air berkisar antara 0,02 ± 0,01 - 0,07 ± 0,01 ppm dan sedimen
berkisar antara 1,55 ± 0,10 - 19,58 ± 0,03 ppm. Kandungan logam berat Pb di
air dan sedimen juga telah melewati baku mutu. Hasil analisis pada Lamun
Cymodocea serrulata dapat digunakan sebagai bioindikator untuk menggambarkan
kondisi perairan di Kabupaten Bangka Selatan yang tercemar oleh logam berat.
KATA KUNCI: Bangka Selatan,
Cymodocea serrulata, lamun, logam Berat, timbale
Penulis: Endang Bidayani, Dwi
Rosalina, Eva Utami
Kode Jurnal: jpperikanandd170161
