INJEKSI HORMON DARI EKSTRAK TANAMAN HERBAL SEBAGAI STIMULATOR UNTUK MOULTING KEPITING BAKAU, Scylla sp.
Abstract: Secara ekonomi
budidaya kepiting lunak menguntungkan, namun sebagian besar pengusaha kepiting
lunak tidak mengalami kontinuitas usaha karena periode pemeliharaan kepiting
yang lama dan waktu molting-nya yang tidak serentak. Rekayasa fisiologi
dibutuhkan untuk mempercepat fase moulting dan mendapatkan waktu moulting yang
bersamaan melalui pemanfaatan ecdysteroid dari beberapa tanaman seperti bayam
dan murbei. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas esktrak tanaman
herbal sebagai sumber ecdysteroid dalam memacu dan menyerentakkan molting
kepiting bakau.Hewan uji adalah kepiting bakau ukuran lebar karapaks 7–10 cm
dan bobot 45–100 g. Penelitian didisain dengan Rancangan Acak Kelompok, 3
perlakuan yakni ekstrak murbei (A); ekstrak herbal komersil (B); dan tanpa
injeksi sebagai kontrol (C) dan masing-masing 5 ulangan (kelompok). Penyuntikan
hormon dilakukan sebanyak satu kali dengan volume suntikan 0,1 mL per ekor
kepiting. Setelah disuntik, kepiting uji dimasukkan ke dalam crab box dengan
jumlah satu ekor untuk tiap crab box yang ditempatkan dalam tambak. Selama
pemeliharaan kepiting diberi pakan rucah sebanyak 5% dari biomassa setiap pagi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase moulting tertinggi didapatkan
pada perlakuan injeksi ekstrak murbei yang disertai dengan laju pertumbuhan
bobot harian tertinggi yakni sebesar 0,76 ± 0,06%, Produksi kepiting lunak
dapat dilakukan dengan injeksi hormon dari ekstrak daun murbei.
Keywords: injeksi hormon;
ekstrak tanaman; stimulator moulting; kepiting bakau
Penulis: Early Septiningsih,
Herlinah
Kode Jurnal: jpperikanandd160274