ASPEK OPERASIONAL ALAT TANGKAP TRAWL PADA KM MADIDIHANG 02 DAN KELIMPAHAN HASIL TANGKAPAN DI LAUT JAWA

ABSTRACT: Alat Tangkap Trawl berasal dari bahasa Prancis “Troler” yang dalam bahasa Indonesia berarti tarik ataupun mengelilingi dengan cara menarik dan Ada yangmenterjemahkan Trawl dengan jaring tarik atau Pukat Tarik. Jaring trawl telah mengalami perkembangan pesat di Indonesia sejak awal pelita I. Penggunaan jaring trawl dalam tingkat percobaan semula dipelopori oleh Yayasan Perikanan Laut, suatu unit pelaksana kerja dibawah kewenangan Jawatan Perikanan Pusat waktu itu. Percobaan ini semula dilakukan oleh YPL Makassar (1952), kemudian dilanjutkan oleh YPL Surabaya. Monintja, dkk (1986)menyatakan bahwa aspek teknis dari suatu usaha penangkapan yang perlu diperhatikan adalah jenis alat dan ukurannya, jenis kapal (termasuk jenis penggerak yang digunakan), kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan, metode penangkapan, waktu perjalanan, daerah penangkapan,waktu penangkapan dan kapasitas tangkap dari unit usaha yang digunakan.
KEYWORDS: Alat tangkap; trawl; Laut Jawa
Penulis: M Fadli Yahya, Hari Ilhamdi
Kode Jurnal: jpperikanandd160444

Artikel Terkait :