Analisis Proksimat, Kadar Timbal dan Kadar Formalin Total Keripik Telur Cumi (Keritcu)
ABSTRAK: Trimetilamina N-oksida
(TMAO) diketahui dapat terurai menjadi formaldehid (H2CO) dalam produk berbasis
ikan seperti kerupuk cumi atau keritcu selama penggorengan padasuhu tinggi.
Dosis referensi oral yang disarankan oleh US Environmental ProtectionAgency
(EPA) adalah 0,2 mg formaldehid per kg berat badan per hari. Batas aman kadar timbal
dalam darah yaitu kurang dari 5 µg per dL darah untuk mencegah terjadinyapenurunan
fungsi kognitif, tingkat kecerdasan, dan prestasi akademik. Pemeriksaankandungan
total formaldehida, timbal dan analisis proksimat kerupuk telur cumidilakukan
terhadap dua produk keritcu (K1U dan K4U) yang sudah bersertifikat halal diPangkalpinang.
Dua produk keritcu bersertifikat halal dipilih oleh 77 siswa SMP (ratarata
berat badan 33,94 kg), dan 95 siswa SMA (51,65 kg) di kota Pangkalpinang yang berpartisipasi
dalam suatu uji organoleptik. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC)dilakukan
terhadap dua produk keritcu di kota Pangkalpinang tersebut untuk memeriksaformaldehida
totalnya. Metode Spektrometer ICP-OES dilakukan untuk memeriksakandungan timbal
(Pb) dari dua produk keritcu yang berbeda. Metode SNI 01-2891-1992 dilakukan
untuk analisis proksimat. Tidak ada kandungan formalin yang terdeteksi di keritcu
K1U dan K4U yang diuji hingga pada batas deteksi 1,31 mg/kg, dan tidak adakandungan
timbal yang terdeteksi pada batas deteksi 0,24 mg/kg. Keritcu mengandung air 2,38-2,96%,
abu 2,71-3,28%, protein 5,7-6,11%, lipid total 24,39-27,29%, dankarbohidrat
61,34-63, 84%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua produk keritcuini aman
untuk dikonsumsi oleh siswa sekolah menengah pertama (rata-rata berat badanadalah
33,94 kg) untuk konsumsi tidak lebih dari 5,22 kg keritcu per hari, dan tidak
lebih dari 7,89 kg keritcu per hari untuk siswa SMA (bobot badan rata rata
adalah 51,65 kg).Kandungan timbal dalam kedua produk keritcu ini kurang dari
0,24 mg/kg sehingga produk keritcu tersebuti aman untuk dikonsumsi.
Kata kunci: cumi, formaldehid,
keripik, keritcu, proksimat, timbale
Penulis: Denny Syaputra, Eva
Prasetiyono
Kode Jurnal: jpperikanandd170094
